Liputan6.com, Sitaro - Sudah lebih dari sepekan erupsi Gunung Ruang terjadi. Berbagai pihak kini terus bahu membahu menangani dampak yang terjadi akibat erupsi gunung setinggi 725 mdpl di Kabuaten Kepulauan Sitaro, Sulut itu.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah mengatakan, upaya tim satgas gabungan dalam penanganan darurat dan penyelamatan masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro berjalan dengan baik.
Baca Juga
"Hingga sejauh ini tidak ada laporan jatuhnya korban jiwa atas bencana vulkanologi tersebut sehingga hal ini tentunya harus disyukuri," katanya pada Rabu (24/4/2024).
Advertisement
Dia mengatakan, situasi pascaerupsi sudah normal, kapal-kapal sudah beroperasi untuk evakuasi dan pengiriman logistik, sedangkan BNPB akan tetap mendukung pendampingan dalam penanganan bencana.
Namun dia memberikan beberapa catatan yang dapat dijadikan acuan terkait dengan upaya penanganan darurat menuju fase pemulihan.
"Untuk pendataan masyarakat terdampak menurut masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan,” tuturnya.
Data-data ini yang nantinya akan menjadi dasar serta acuan pemenuhan kebutuhan, termasuk ketika program rehabilitasi dan rekonstruksi dijalankan secara parallel.
Dia mengingatkan seluruh pemangku kepentingan terus mencermati segala hal yang dianggap perlu dan kurang tertangani dengan baik, mengingat status tanggap darurat akan berakhir pada 29 April 2024. Pendampingan, termasuk keamanan, harus tetap dilakukan oleh TNI dan Polri mengingat aduan masyarakat yang takut kehilangan ternak.
“Status darurat berakhir pada tanggal 29 April 2024. Perlu diperhatikan untuk langkah-langkah ke depannya. Pengungsi perlu dikawal karena banyak dari mereka yang takut kehilangan hewan ternak, dan bagaimana mereka memberikan makanan bagi hewan ternaknya,” ujarnya.
Data Kerusakan
Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro Denny Kondoj mengatakan, hingga Senin (21/4) terdapat 3.582 pengungsi yang sudah ditangani dengan baik.
Tantangan yang dihadapi tim satgas gabungan ini tentang warga yang mengungsi secara mandiri di pegunungan agar tetap termonitor dan terpenuhi kebutuhan dasar, termasuk layanan kesehatan.
"Adapun sebanyak 3.614 rumah mengalami kerusakan akibat dampak erupsi Gunung Ruang yang tersebar di dua kelurahan dan 13 kampung," tuturnya.
Advertisement