Liputan6.com, Bandung - Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 terus bergulir. Saat ini di Kota Bandung ratusan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) diketahui telah mengikuti tahapan seleksi tertulis metode Computer Assist Test (CAT).
Tes tersebut dilaksanakan di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Selasa 7 Mei 2024.
Baca Juga
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung menyampaikan bahwa ada sekitar 416 peserta yang sebelumnya lolos seleksi administrasi kemudian mengikuti seleksi CAT tersebut.
Advertisement
Ketua KPU Kota Bandung Wenti Prihadianti menyampaikan, dari 464 peserta yang mengikuti diseleksi akan dipilih 150 orang. Nantinya akan menjadi badan Ad Hoc PPK di 30 Kecamatan di Kota Bandung.
"Sebanyak 464 orang yang daftar, namun ada 416 yang lulus administrasi. Nanti kurang lebih 150 orang yang akan terpilih, per kecamatan 5 orang," kata Wenti dalam keterangannya di Bandung, Selasa, 7 Mei 2024.
Pada tes kali ini, para peserta mengerjakan 75 soal dengan waktu 90 menit. Jika lolos, para calon anggota PPK akan mengukuti seleksi wawancara. "Kita berharap seluruh tahapan persiapan Pilkada serentak di Kota Bandung berjalan aman dan lancar," ujarnya.
Harapan PJ Walkot
Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono diketahui hadir langsung pada pembukaan Tes CAT PPK tersebut.
Dalam kesempatan itu, Bambang berharap para peserta yang lolos seleksi dan menjadi PPK untuk Pilkada nanti mempunyai integritas, tanggung jawab, dan berkomitmen. Hal itu untuk memastikan Pilkada pada 27 November 2024 mendatang bisa berjalan secara aman dan kondusif.
"Mudah-mudahan dari seleksi ini akan terpilih yang terbaik dari segi kompetensinya. Nanti akan ada lagi tahap ketiga yaitu wawancara," kata Bambang.
Bambang juga berharap, pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 dapat memilih kepala daerah yang bisa mengakselerasi pembangunan dan bisa menyejahterakan masyarakat Kota Bandung.
Ia mengatakan, saat ini Kota Bandung memiliki berbagai pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Mulai dari menekan angka kemiskinan, mencegah stunting, peningkatan sektor pariwisata dan jasa, serta ada sekitar 106 indikator lainnya.
"Siapa pun itu, calon Wali Kota/Wakil Wali Kota, Kota Bandung adalah kota yang sangat holistik. Potensinya sangat banyak sekali dan harus dioptimalisasi. Siapapun, mudah-mudahan bisa mengakselerasi potensi-potensi yang mempunyai nilai untuk kemanfaatan warga Kota Bandung," ujarnya.