Liputan6.com, Garut Jalan berdebu, bebatuan pengubung dua desa yang sempit dan menanjak, tak menghalangi tekad ratusan prajurit TNI untuk mengabdi dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler Kodim 0611/Garut Ke 120 Tahun Anggaran 2024 di Desa Cintadamai, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Di salah satu kecamatan penyumbang terbesar penyakit stunting (cebol) di Garut itu, kehadiran program TMMD melalui pembangunan fisik atau infrastruktur, serta pembangunan non fisik berupa pembinaan dan penyuluhan, diharapkan mampu menjadi salah satu solusi keterpurukan warga.
Data Dinas Kesehatan Garut 2021 lalu mencatat, ratusan anak dibawah usia 5 tahun terkena gejala stunting yang tersebar di tujuh desa kecamatan Sukaresmi. Buruknya fasilitas publik seperti akses jalan yang rusak yang berperan menjual hasil bumi untuk meningkatkan kesejahteraan warga, serta pemahaman kesehatan yang buruk, diduga menjadi salah satu sebab merebaknya penyakit yang menyerang pada pertumbuhan balita tersebut.
Advertisement
Kini, hadirnya prajurit TNI dengan jiwa pengabdian dan kemanunggalannya, serta tingginya dukungan partisipasi masyarakat, diharapkan mampu mewujudkan harapan warga sejak lama dalam pembangunan jalan desa sepanjang 4 kilometer (km) penghubung dua kecamatan.
“Saya jelas sangat terbantu dengan rencana pembangunan jalan desa melalui program TMMD ini, jarak tempuh menjadi hanya paling lama 15 sampai 20 menitan,” ujar Ade Tatang (51), warga Kampung Padamukti, di sela-sela pembukaan program TMMD Ke 120 Tahun Anggaran 2024 di Desa Cinta Damai, Kecamatan Sukaresmi, Rabu (8/5/2024).
Baca Juga
Pangkas Waktu Tempuh
Berprofesi sebagai penjual rujak keliling, lelaki paru baya itu tahu betul kondisi jalan desa di dua desa tersebut. Walhasil, pembukaan jalan desa pengubung warga Desa Cintadamai, Kecamatan Sukaresmi menuju Desa Pasirkiamis, Kecamatan Pasirwangi tersebut, bak durian runtuh bagi warga dalam memberikan keceriaan dan harapan yang cerah sebagai jalan menopang perekonomian mereka.
Selain waktu tempuh menjadi lebih cepat, akses warga dalam menjual produk hasil bumi menjadi lebih terjangkau. “Dari sini ke Pasar Cibodas, Samarang paling hanya sekitar 20 menitan, kalau sebelumnya bisa satu jam,” papar dia dengan bangga.
Tak ayal semangat warga dalam bertani dan berkebun sebagai mata pencaharian mereka kembali bangkit. Setidaknya, jika sebelumnya panen hasil bumi diserahkan ke tengkulak, kini dengan semakin baiknya jalan desa, warga bisa menjual langsung ke pasar terdekat, sehingga keuntungan yang diperoleh mereka lebih besar.
Selama program TMMD berlangsung, medan berbukit, serta turunan yang tajam yang selama ini dikhawatirkan warga, tak mengurangi bakti para prajurit bersama warga bahu-membahu merealisasikan impian warga dua desa itu, memiliki jalan desa yang mulus nan bermanfaat.
“Apalagi seperti pedagang keliling kecil seperti kami, adanya jalan desa yang bagus sangat membantu sekali mengurangi beban bensin,” ujar Sulaeman, (37), pedagang makanan keliling lainnya menambahkan sambil tersenyum renyah.
Sebelum akses jalan itu ada, Ade dan Sulaeman pengguna kendaraan roda dua tersebut, kerap keluar masuk kampung melalui jalan setapak yang melintasi kebun dan pematang sawah warga. “Di sini kan penghasil pertanian terutama padi dan bunga sedap malam, jadi kami tahu lokasi di sini,” kata dia.
Tak hanya itu, keduanya berharap selain perbaikan akses jalan, hadirnya program TMMD dapat memberikan suntikan modal untuk meningkatkan taraf ekonomi keduanya.
“Kalau gak keberatan sekalian saja dengan modal usahanya pak TNI, kan kami juga adalah mitra bapak (TNI) semua,” ujar Ade, sambil tersenyum ramah menunjukan dukungan buat TNI dalam program TMMD tersebut.
Advertisement
Kualitas Pembangunan
Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin, berharap program TMMD ke 120 dengan tema ‘Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan Di Wilayah’ mampu menghasilan pembangunan yang diharapkan masyarakat. “Mudah-mudahan cepat, dengan kualitas baik dan kemudian kita ada tambahan-tambahan lain yang bisa memperindah, memperkuat apa yang kita lakukan,” ujar dia.
Menurutnya, kegiatan TMMD merupakan bukti kehadiran sekaligus bakti TNI kepada masyarakat, untuk meningkatkan kualitas kehidupan para warga di desa terpencil sesuai permintaan mereka. “Kami mengajak TNI-Polri dan masyarakat bersama pemerintah daerah bersinergi bahu-membahu untuk menyelesaikan program yang sudah direncanakan,” pinta dia.
Danrem 062 Tarumanegara Kolonel Arh Rudi Ragil, menyatakan seluruh sasaran program TMMD ke 120 TA 2024 di Garut, merupakan pengajuan dari desa kemudian direvisi dan diverifikasi mengenai kelayakan program TMMD tersebut. “Sasaran fisiknya menyasar infastuktur jalan yang menghubungkan antar Desa Cintadamai dan Desa Pasirwangi, yang sebelumnya ditempuh dengan satu jam perjalanan kini hanya 20 menitan,” papar dia.
Tak hanya hanya itu, beberapa sasaran tambahan yakni pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), pengeboran sumur artesis ikut dibangun. Sedangakan pembangunan non fisik menyasar penyuluhan kesehatan, pertanian, peternakan, wawasan kebangsaan, agama dan lainnya.
Dandim 0611/Garut Letkol Czi Dhanisworo berharap hadirnya program TMMD ke-120 mampu menumbuhkan sifat kerja sama, gotong royong dan menjaga kerukunan antar warga. “Program TMMD merupakan operasi bakti yang dilaksanakan secara terpadu dan lintas sektoral bersama Kementrian, LPNK, Pemda serta komponen masyarakat,” kata dia.