Warga Keluhkan Tumpukan Sampah di Pasar Cisaat Sukabumi Tak Kunjung Diangkut

Beberapa pedagang di pasar tradisional Cisaat Kabupaten Sukabumi terpaksa menutup kiosnya karena tak kuat dengan bau sampah yang menyengat.

oleh Fira Syahrin diperbarui 14 Mei 2024, 08:03 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 08:03 WIB
Warga saat protes tumukan sampah yang tak kunjung diangkut, di Pasar Cisaat KabuoatenSukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Warga saat protes tumukan sampah yang tak kunjung diangkut, di Pasar Cisaat KabuoatenSukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).

Liputan6.com, Sukabumi - Tumpukan sampah yang menggunung di pojok belakang pasar tradisional Cisaat, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, menuai protes dari warga setempat. Selain mengganggu estetika lingkungan sampah ini juga membuat para pedagang di sekitaran kawasan pasar tradisional tersebut tidak nyaman, karena kerap menimbulkan aroma tidak sedap.

Aksi protes pun diungkapkan warga, terlebih tumpukan sampah itu sudah beberapa pekan terakhir belum diangkut. Untuk menyampaikan keluhan, akhirnya puluhan warga Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, langsung mendatangi lokasi tumpukan sampah dengan membawa sejumlah spanduk yang berisikan kecaman.

Ketua RT 01/RW 06, Desa Sukamanah, Rifky Oktaviana mengatakan, bersama warga lainnya sengaja melakukan aksi damai ini, karena warga merasa geram dengan sikap pemerintah yang tidak mengangkut sampah yang berada di pojokan pasar, hingga sampah menumpuk.

"Dari sebelum puasa sampah ini tak kunjung diangkut. Kemarin-kemarin itu sampah sampe numpuk ke jalanan pasar," ujar Rifky Oktaviana pada Senin (13/5/2024).

Dia mengatakan, tumpukan sampah ini selain dikeluhkan para pedagang pasar, juga dipersoalkan oleh warga setempat. Khususnya, warga yang lokasi rumahnya berdekatan dengan pasar Cisaat. 

Tak hanya itu, tumpukan sampah juga dinilai mengganggu aktivitas pedagang di Pasar Cisaat. Bahkan, ada beberapa pedagang di pasar tradisional tersebut, yang terpaksa menutup kiosnya, karena tak kuat dengan aroma tak sedap yang bersumber dari tumpukan sampah tersebut.

"Iya, tumpukan sampah itu selain bahu menyengat, juga banyak lalat yang berkeliaran ke rumah penduduk. Kami khawatir kalau dibiarkan, ini bisa jadi sumber penyakit. Makanya kami minta pengurus pasar agar sampah-sampah ini segera diangkut," ungkapnya.

 

 

Pengangkutan Sampah Mandek

Kepala UPTD Pasar Cisaat, Ece Yudi menuturkan, pihaknya membenarkan bahwa sampah yang menumpuk di kawasan pojok pasar tradisional Cisaat tersebut disebabkan karena terhambatnya proses pengangkutan sampah hingga beberapa bulan. 

Disinggung mengenai penyebab mandeknya pengangkutan sampah di lokasi tersebut, dia menjelaskan, bahwa itu terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya, persoalan teknis terkait transportasi pengangkutan sampah ke tempat pembuangan sampah akhir (TPSA). 

"Memang sudah terjadi sekitar dua bulan. Ada beberapa kendala yang menyebabkan masalah ini terjadi. Belum lagi, masalah antrian kendaraan angkut serta alat berat. Jadi biang mandeknya pengangkutan sampah di Pasar Cisaat seperti itu," katanya.

Semua persoalan tersebut, kata dia, sudah disampaikan kepada para pedagang dan warga setempat. Meski demikian, pihaknya memastikan akan berupaya maksimal agar sampah yang sudah menumpuk tersebut, dapat segera diangkut ke TPSA. 

"Sebenarnya, sampah itu sudah mulai diangkut mulai dari kemarin. Namun, karena sampah yang menumpuknya banyak, makanya belum habis semua," katanya lagi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya