Menanti Dukungan Nyata Pengelola Sarana Transportasi Publik untuk Kampanye Mudik Minim Sampah pada Lebaran 2025

Sarana transportasi publik, seperti stasiun kereta, menjadi salah satu simpul kepadatan manusia di masa mudik lebaran. Timbulan sampah pun diprediksi meningkat drastis

oleh Dinny Mutiah Diperbarui 22 Mar 2025, 10:29 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2025, 10:27 WIB
Menanti Dukungan Nyata Pengelola Sarana Transportasi Publik pada Kampanye Mudik Minim Sampah
Situasi arus mudik Lebaran di stasiun kereta. (dok. Humas KAI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Di mana ada pergerakan manusia, biasanya di situlah sampah tercipta. Tak terkecuali berbagai penyedia sarana transportasi publik yang biasanya akan jauh lebih penuh penumpang dan calon penumpang di musim mudik lebaran.

Hal itu juga disadari oleh PT KAI (persero) yang telah menjual lebih dari 2,4 juta lembar tiket hingga 21 Maret 2025. Dengan jumlah penumpang ditambah pengunjung stasiun kereta, Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko menyebut volume sampah yang timbul dapat meningkat dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.

"Khususnya sampah plastik dan kertas kemasan makanan/minuman," katanya menjawab pertanyaan Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 20 Maret 2025.

Pihaknya menyiapkan sejumlah strategi untuk menekan timbulan sampah, khususnya terkait sampah plastik dari botol air kemasan. Hal itu dilakukan lewat penyediaan stasiun isi ulang air minum secara gratis di sejumlah stasiun. Hingga berita ini ditulis, total ada 34 stasiun yang menyediakan fasilitas tersebut dengan detail sebagai berikut:

1. Daop 1 Jakarta: Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen

2. Daop 2 Bandung: Stasiun Bandung, Stasiun Kiaracondong

3. Daop 3 Cirebon: Stasiun Cirebon, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Jatibarang

4. Daop 4 Semarang: Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Stasiun Semarang Poncol

5. Daop 5 Purwokerto: Stasiun Purwokerto, Stasiun Kroya, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Kebumen

6. Daop 6 Yogyakarta: Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Purwosari, Stasiun Klaten, Stasiun Wates

7. Daop 7 Madiun: Stasiun Madiun, Stasiun Kertosono, Stasiun Kediri, Stasiun Blitar

8. Daop 8 Surabaya: Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasarturi, Stasiun Malang, Stasiun Lamongan, Stasiun Wonokromo, Stasiun Sidoarjo.

9. Daop 9 Jember: Stasiun Jember

10. Divre I Medan: Stasiun Medan

11. Divre III Palembang: Stasiun Kertapati, Stasiun Lubuk Linggau

12. Divre IV Tanjungkarang: Stasiun Tanjungkarang

 

Promosi 1

Gencarkan Sosialisasi, tapi Pengelolaan Sampah Masih Adopsi Pola Lama

Menanti Dukungan Nyata Pengelola Sarana Transportasi Publik untuk Kampanye Mudik Minim Sampah pada Lebaran 2025
Stasiun pengisian air di salah satu stasiun kereta. (dok. Humas KAI)... Selengkapnya

Selain berinisiatif menyediakan stasiun isi ulang air minum gratis, belum ada terobosan lain dalam penanganan sampah. Pola pengelolaannya masih mengadopsi konsep 'kumpul-angkut-buang' dengan mengandalkan dukungan Dinas Lingkungan Hidup setempat atau pihak terkait.

"Untuk meningkatkan frekuensi pengambilan sampah di TPS stasiun-stasiun," katanya. Padahal, Undang-Undang Nomor 18/2008 tentang Penanganan Sampah sudah mewajibkan pengelola kawasan untuk bertanggung jawab atas timbulan sampah yang dihasilkan sendiri. Salah satunya lewat pemilahan sampah.

Di sisi lain, KAI sudah menyiapkan tempat sampah terpilah di beberapa titik yang sayangnya masih diisi sampah yang bukan kategorinya. Untuk itu, Ixfan menyatakan bahwa pihaknya terus menggencarkan sosialisasi agar mudik minim sampah tidak hanya menjadi wacana, tetapi menjadi gerakan nyata.

"Melakukan kampanye mudik minim sampah dengan memberikan imbauan melalui announcement di stasiun, imbauan secara visual (banner dll), tayangan video di stasiun dan di atas KA, dan penyediaan petugas khusus kampanye mudik minim sampah di stasiun," ujarnya.

Bila pengelola stasiun kereta dan layanan kereta punya inisiatif, bagaimana dengan pengelola bandara-bandara di Indonesia? Lifestyle Liputan6.com sudah menghubungi InJourney Aviation Services untuk meminta tanggapan, namun belum direspons.

Kampanye Mudik Minim Sampah

Arus Mudik Lebaran 2022 di Terminal Kampung Rambutan
Calon penumpang saat tiba di area Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kampung Rambutan, Jakarta, Sabtu (30/4/2022). Hingga tiga hari jelang (H-3) Lebaran 2022, 1.191 orang pemudik tercatat meninggalkan Terminal Kampung Rambutan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

Sejak 2018, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), atau saat itu masih bernama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), telah menginisiasi "Mudik Minim Sampah" demi menangani dan mengurangi jumlah timbulan sampah akibat pergerakan masyarakat selama libur Idulfitri.

Dalam kesempatan terpisah, Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya, dan Beracun (PSLB3) KLH, Ade Palguna Ruteka, menerangkan pelaksanaan kampanye tersebut merujuk pada Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2025 tentang Pengendalian Pengendalian Sampah Hari Raya Idul Fitri 1446 H.

"Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan yang bekerja sama dengan Badan Litbang Kompas, data jumlah pergerakan masyarakat pada masa libur Idulfitri 1446 H diprediksi mencapai 146,48 juta, yang berpotensi menimbulkan sampah sekitar 73,24 juta kilogram (kg) dari berbagai aktivitas di ruang publik," ungkapnya melalui pesan pada Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 21 Maret 2025.

Ade menyambung, "Jumlah potensi timbulan sampah meningkat dibandingkan tahun 2024 yang menghadilkan 58 juta kg sampah. Hal ini disebabkan periode libur Lebaran yang lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu selama 11 hari dan keluarnya kebijakan tentang Flexible Working Arrangements (FWA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memungkinkan ASN mudik lebih awal."

Cara Menekan Timbulan Sampah di Musim Lebaran

[Bintang] 6 Tips Mudik Aman dan Nyaman dengan Mobil Pribadi
Supaya mudik dengan mobil pribadi berjalan aman dan nyaman, ini beberapa tips mudik yang wajib kamu ketahui. (Ilustrasi: (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Ade berkata bahwa jenis sampah yang umum ditemukan di periode libur Lebaran adalah sampah organik berupa sisa makanan, sampah dapur, dan sampah anorganik, yaitu plastik, kertas, dan kaleng/aluminium. Ia kemudian memberi beberapa tips agar pemudik bisa mengurangi sampah yang mereka timbulkan secara mandiri.

Pertama, membawa kantong belanja, botol minum, dan wadah makan sendiri untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai. "Kemudian, ambil makanan secukupnya dan selalu habiskan makanan. Juga, pilih makanan yang tahan lama atau tidak mudah busuk," ia menyarankan.

Keempat, jaga kebersihan makanan menggunakan wadah yang tepat untuk menghindari makanan mudah terkontaminasi. Lalu, pilah sampah dengan meletakkan sampah di wadah yang sesuai. Saat salat Idulfitri, kata Ade, bawa peralatan salat sendiri dari rumah, serta menggunakan alas salat yang dapat dipakai ulang atau menghindari penggunaan koran.

"Saat menunaikan zakat fitrah," ujar dia. "Pakai tas atau wadah yang dapat diguna ulang untuk menyerahkan zakat berupa beras. Panitia zakat juga (sebaiknya) menyediakan wadah guna ulang untuk menampung beras hasil zakat."

Infografis Daftar Rest Area Unik di Sepanjang Jalur Mudik Pulau Jawa
Infografis Daftar Rest Area Unik di Sepanjang Jalur Mudik Pulau Jawa. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya