Liputan6.com, Bandung - Tiga seniman di Kota Bandung menggelar aksi menari selama 4 jam di pinggiran jalan. Pertunjukan itu dapat dimaknai sebagai cara lain memanjangkan pesan Bung Karno tentang keberpihakan Indonesia atas kemerdekaan Palestina.
Aksi kesenian jalanan yang ditajuki "Sukarno's Massage" itu diinisiasi komunitas sejarah Mataholang Officieel, juga dalam rangka memperingati hari lahir Bung Karno ke-123 tahun.
Baca Juga
Tarian yang dibawakan Angeline Azhar, Chrysti Maharani Dewi, dan Gatot Gunawan itu dimulai sekitar pukul 08.00-12.00 WIB, tepatnya di Palestine Walk Alun-alun Bandung, Rabu, 5 Juni 2024.
Advertisement
Koordinator Komunitas Mataholang, Gatot Gunawan menegaskan, sejak awal Bung Karno telah menunjukan keberpihakannya atas konflik Israel-Palestina. Bung Karno dalam sejarahnya menunjukan dukungan nyata bagi Palestina.
"Kami mengangkat isu konflik Palestina-Israel yang tak kunjung berakhir. Sejarah panjang dukungan Bung Karno terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina tentu masih relevan hingga saat ini, dan harus terus kita gaungkan semangatnya," kata dia.
Komunitas Mataholang, kata Gatot, memandang dukungan atas kemerdekaan Palestina merupakan sikap yang menandakan perlawanan atas penjajahan di dunia.
"Menegaskan sikap politik bebas aktif Indonesia," imbuhnya.
Â
Susur Ulang Sejarah KAA
Angeline Azhar menambahkan, dukungan ini diaku tak sekadar agitasi dan propaganda, namun dilakukan dalam tindakan nyata oleh Bung Karno dan segenap pendiri bangsa sejak awal kemerdekaan.
Catatan sejarah itu, sambung Angeline, dapat dibuka ulang pada persitiwa Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955 silam di Bandung. Indonesia mengundang Mufti Besar Palestina, menyampaikan pesan kemerdekaan.
"Bung Karno tidak mengundang Israel. Bahkan, beberapa kali surat resmi dari Israel untuk membuka perwakilan diplomatik di Indonesia tak pernah ditanggapi Bung Karno" ujar Angeline.
Tak hanya di dunia politik dan diplomasi, dukungan Bung Karno atas Palestina pun dilakukan dalam dunia olahraga. Pada Asian Games 1962, sebut Angeline, tim sepakbola Indonesia menolak bertanding dengan Israel, dan menolak keikutsertaan Israel dalam ajang Asian Games tersebut.
"Aksi penolakan ini berakibat Indonesia keluar dari IOC dan membentuk Ganefo" lanjut Angeline.
Â
Advertisement
Meriak Bersama untuk Palestina
Angeline Azhar menegaskan, aksi 4 jam menari memperingati hari lahir Bung Karno ini merupakan bagian tak terpisahkan dari riak gelombang dukungan terhadap Palestina yang sedang terjadi saat ini di Bandung, umumnya di Indonesia.
"Dengan memahami situasi kebatinan rakyat Indonesia atas Palestina, sebagaimana yang telah Bung Karno ajarkan dalam sejarah bangsa, dan melihat situasi warga sipil Palestina saat ini yang digempur secara brutal oleh Israel, kami seniman tari tergerak untuk melakukan aksi 4 jam menari sebagai bentuk dukungan moral dan spiritual terhadapwarga Palestina" tegasnya Angeline.
Aksi di Bandung ini diharapkan bisa urun bagian dalam perlawanan atas penjajahan dan penindasan yang masih terjadi di banyak belahan baik di Indonesia maupun Palestina.
Masyarakat luas pun diharapkan membuka mata pada isu-isu penindasan, dan bisa ambil bagian dari posisi masing-masing untuk bergerak dan bersuara.
"Terus mendukung upaya kemerdekaan Palestina dan tetap menyuarakan kegelisahan tentang masalah yang terjadi di Palestina," katanya. "Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina maka sepanjang itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel" pungkas Angeline mengutip pesan Bung Karno.