Liputan6.com, Bandung - Kota Bandung menjadi salah satu kota termacet di dunia menurut TomTom Traffic Index 2024. Dalam laporan tersebut, Kota Bandung menduduki peringkat ke-12 dari 500 kota di dunia.
Dengan demikian, Bandung dinobatkan sebagai kota termacet di Indonesia, mengalahkan Jakarta yang berada di peringkat ke-90.
Advertisement
Sebagai informasi, daftar tersebut mencakup 62 negara dan 6 benua. Sementara peringkat yang disematkan pada Kota Bandung diperoleh berdasarkan waktu tempuh rata-rata dan tingkat kemacetan.
Advertisement
Baca Juga
Terkait itu, Pj Wali Kota Bandung A. Koswara menyebut rendahnya penggunaan transportasi umum menjadi salah satu penyebab utama kemacetan. Menurut data dari World Bank, hanya 13 persen masyarakat Kota Bandung yang memanfaatkan moda transportasi umum.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Koswara berharap, masyarakat dapat berperan aktif dalam mendukung program pemerintah guna mengurangi kemacetan.
"Persoalan di Bandung ini adalah penggunaan kendaraan pribadi yang terlalu tinggi. Untuk itu, program utama kami adalah meningkatkan dukungan terhadap transportasi umum," katanya di Balai Kota Bandung pada Sabtu, 11 Januari 2025.
Mulai tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan membangun sarana transportasi umum, termasuk Bus Rapid Transit (BRT) atau yang kini telah diubah namanya atau rebranding menjadi Metro Jabar Trans (MJT).
Meski nantinya akan ada pengurangan akses jalan untuk kendaraan pribadi, dia berharap masyarakat tetap mendukung program tersebut.
"Kalau terus bentrok dengan kepentingan kendaraan pribadi, kapan Bandung akan lepas dari kemacetan? Pola pergerakan masyarakat harus diubah dengan mulai menggunakan transportasi umum," ucapnya.
Menurut Koswara, pembangunan sarana transportasi massal seperti MJT diklaim menjadi langkah strategis agar Kota Bandung tak lagi terkepung kemacetan.
"Ini adalah solusi untuk kita semua. Kalau masyarakat ingin Bandung tidak lagi masuk daftar kota termacet dunia, kesadaran dan dukungan penuh dari masyarakat sangat diperlukan," ungkapnya.
Penulis: Arby Salim