DKPP: Hewan Kurban di Kota Bandung Capai 13.701 Ekor, Banyak Sapi Dibanding Kambing

"Ini mengalami kenaikan sebesar 16,8 persen dibandingkan dengan tahun 2023 sekitar 12.000an ekor"

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 17 Jun 2024, 10:58 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2024, 10:58 WIB
20160903-Idul-Adha-Jakarta-Qurban-YR
Sejumlah hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (3/9). Untuk harga Kambing dijual dengan harga Rp2,2-5,5 juta, sedangkan harga sapi Rp18-35 juta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Bandung - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mencatat, per 17 Juni 2024, hewan kurban yang akan disembelih di Kota Bandung mencapai 13.701 ekor. Jumlah ini disebut meningkat dibandingkan Hari Raya Idul Adha tahun lalu.

Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar merincikan, jumlah tersebut terdiri dari 7.455 ekor sapi dan 6.246 ekor domba atau kambing.

"Ini mengalami kenaikan sebesar 16,8 persen dibandingkan dengan tahun 2023 sekitar 12.000an ekor," kata Gin Gin usai Salat Iduladha di Masjid Agung Al Ukhuwah, Senin, 17Juni 2024.

Peningkatan tersebut teramati pula dari permohonan penyembelihan hewan kurban di 2 tempat Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bandung yang mengalami kenaikan.

"Pemotongan di RPH ini mengalami kenaikan. Tahun lalu sebanyak 363 ekor. Tahun ini menjadi 400an ekor lebih," tuturnya.

Ia berharap, panitia Iduladha bisa mendistribusikan daging kurban dengan lancar. Gin Gin sudah mengimbau agar panitia Iduladha menggunakan kemasan yang ramah lingkungan.

"Jadi panitia akan mendistribusikan kepada mustahik (penerima) untuk dibagikan sesuai data di setiap kewilayahan. Jadi tidak perlu penerima yang datang, tapi panitia yang mengedarkan," katanya.

"Kami juga sudah menghimbau, untuk menghindari penggunaan kantong plastik, agar menggunakan tempat atau kemasan yang ramah lingkungan," imbuh dia.

Periksa 11 Ribu Hewan

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung diaku telah melakukan pemeriksaan sekitar 11 ribu hewan kurban Idul Adha yang diperjualbelikan di Kota Bandung. Hasilnya, diklaim tidak ada hewan yang terinfeksi penyakit menular serius semisal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefullah mengatakan, belasan ribu hewan yang telah diperiksa itu tersebar di sekitar 196 lokasi penjualan.

"Untuk kesehatan kita periksa semua apakah ada penyakit. Alhamdulillah belum ditemukan penyakit yang berdampak luas, hanya penyakit karena perjalanan," aku Wilsandi di Bandung, Kamis, 13 Juni 2024.

Tim melakukan pemeriksaan antemortem untuk memastikan kesehatan dan kelaikan hewan kurban. Tim pun hanya menemukan hewan yang mengalami sakit akibat adaptasi dalam perjalanan.

Hewan yang telah diperiksa kemudian dilabeli kalung sehat dan layak berisi barcode yang bisa dipindai melalui aplikasi e-Selamat.

"Hewan yang sakit dan telah dilakukan perawatan akan diperiksa lagi. Kalau misalnya kondisi membaik dan sudah sehat kita labeli kalung," katanya.

Ciri Hewan Sehat

"Barcode tersebut berisi data hewan kurban untuk memudahkan masyarakat kota Bandung untuk mencari hewan kurban. Satu hewan, satu barcode kita lengkapi dengan foto hewannya," imbuh Wilsandi.

Dari struktur telah diperiksa, kata dia, domba yang paling tinggi sekitar 8.000 ekor, sapi 2.000an ekor dan kambing hanya 150 ekor. Hewan yang sakit akan dipisahkan untuk proses pengobatan. Bagi hewan yang tidak layak secara syariah direkomendasikan untuk dikembalikan ke daerah asal.

Proses pemeriksaan hewan ini telah berjalan sejak 28 Mei 2024 hingga 19 Juni 2024 mendatang. Masyarakat diimbau lebih selektif dengan memilih hewan yang telah diperiksa dan dilabeli barcode oleh DKPP Kota Bandung

"Ciri-ciri hewan yang sehat yakni matanya bersih bersinar, area pembuangan tidak ada bercak menempel, kotorannya kering, tidak ada luka besar, secara fisik tidak cacat, dan tidak pincang," katanya.

"Kami periksa semua. Kami ingin memberikan kemudahan dengan label e selamat. Mudah-mudahan dengan layanan yang diberikan bisa memberikan manfaat dalam memilih hewan yang tepat dari segi kesehatan dan kelayakannya," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya