Bidan di Lampung Tengah Diduga Aniaya Nenek Hingga Bersimbah Darah, Videonya Viral

Video seorang nenek bersimbah darah dibagian kepala serta terduduk sembari menahan rasa sakit di halaman rumah warga viral di sosial media. Nenek tersebut diduga mendapat penganiayaan dari oknum bidan di Lampung Tengah.

oleh Ardi Munthe diperbarui 04 Jul 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2024, 02:00 WIB
Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)
Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)

Liputan6.com, Lampung - Rekaman video menunjukkan seorang nenek bersimbah darah di bagian kepala diduga usai mendapat penganiayaan oleh oknum bidan viral di sosial media. Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Tanjung Jaya, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah.

Dari rekaman video yang diterima Liputan6.com, menampakkan seorang nenek sedang duduk dan menangis di halaman rumah sambil menahan rasa sakit di bagian kepala karena terluka hingga mengeluarkan darah cukup banyak.

Kepada wartawan, Kasatreskrim Polres Lampung Tengah, AKP Nikolas Bagas Yudhi mengkonfirmasi video viral tersebut terjadi kabupaten setempat. 

Dia menjelaskan, peristiwa penganiayaan itu dialami oleh nenek berinisial R 66 tahun yang diduga dianiaya oleh oknum bidan inisial Y. 

"Iya, benar. Peristiwa penganiayaan ini dialami korban berinisial R, terduga pelakunya merupakan oknum bidan, insiden ini terjadi pada Jumat (28/6/2024) sekira pukul 06.00 WIB," kata AKP Nikolas, Rabu (3/7/2024).

Dijelaskan Nikolas, dugaan penganiayaan itu terjadi di rumah korban, yaitu di Kampung Tanjung Jaya, Kecamatan Bangun Rejo. Polisi pun telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut di Mapolres Lampung Tengah.

"Sudah sebanyak lima saksi yang kami memintai keterangannya terkait insiden tersebut di Polres Lampung Tengah, visum korban pun telah dilakukan," ungkap dia.

Meski demikian, polisi belum menetapkan terduga pelaku sebagai tersangka atas dugaan penganiayaan yang dialami nenek R. 

"Proses penyelidikan masih berjalan, mohon waktu, ini masih kita lakukan pendalaman dan nanti akan kami sampaikan," pungkasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya