Tim SAR Sebut Warga Dirikan Tenda di Tambang Longsor Suwawa Picu Korban Bertambah

Banyaknya warga yang mendirikan tenda di bawah areal tambang emas rakyat yang longsor di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, telah berimplikasi pada jumlah korban yang terdampak.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 09 Jul 2024, 11:56 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2024, 11:56 WIB
Korban Longsor
Korban longsor tambang Suwawa, Kabupaten Bone Bolango saat dievakuasi ke Posko tim pencari (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

 

Liputan6.com, Jakarta - Banyaknya warga yang mendirikan tenda di bawah areal tambang emas rakyat yang longsor di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, telah berimplikasi pada jumlah korban yang terdampak. Hal itu diutarakan tim Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) yang berada di lokasi pencarian.

"Dari posko melaporkan di bawah longsoran itu ada banyak camp warga. Ada ibu dan anak juga yang menjadi korban sudah ditemukan," kata laporan dari pusat koordinasi operasi SAR Basarnas yang diterima di Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Data terkini yang telah tercatat di posko utama operasi SAR gabungan di Desa Tulabolo Timur, total jumlah korban longsor tambang rakyat bertambah jadi sebanyak 104 orang pada Senin (8/7) malam, dari sebelumnya 72 orang.

Dari jumlah korban tersebut dilaporkan sebanyak 12 orang meninggal dunia, 44 orang selamat dengan luka ringan dan berat, kemudian korban hilang yang masih dalam pencarian sebanyak 48 orang.

Para korban meninggal dan luka-luka dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Bone Bolango dan Gorontalo.​​​​​​Basarnas belum mengetahui secara persis penyebab longsor di areal tambang rakyat dan sekitarnya itu. Namun sementara ini menurut tim SAR di lapangan hujan berintensitas sedang- deras yang mengguyur dalam waktu cukup lama sejak Sabtu (6/7/2024) hingga Senin malam turut memperparah dampak longsor yang ditimbulkan karena tanah menjadi semakin labil.

 

Sempat Terkendala Hujan yang Terus Mengguyur

Dalam keterangan terpisah dari Kepala Kantor SAR Gorontalo Heriyanto mengatakan, hujan yang terus mengguyur kemarin malam sempat menghentikan sebentar operasi pencarian dan evakuasi para korban. Ratusan personel tim SAR gabungan yang diterjunkan selanjutnya memulai kembali melakukan pencarian pagi tadi (hari ke tiga).

Tim gabungan berkomitmen untuk terap melakukan upaya semaksimal mungkin, memanfaatkan segenap peralatan SAR mumpuni dan sumber daya yang ada untuk mencari, mengevakuasi para korban setidaknya dalam tujuh hari.

Sebelumnya, pusat koordinasi operasi SAR Basarnas menerima laporan terjadi bencana tanah longsor di areal tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, Gorontalo, Sabtu (6/7) dan ada jiwa yang terancam untuk segera membutuhkan pertolongan.

Informasi awal yang diterima peristiwa tanah longsor terjadi pada tengah malam sekitar pukul 23.45 Wita. Saat itu sebagian korban sedang beristirahat dan tertidur pulas di beberapa perkemahan atau warung yang ada di lokasi tambang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya