Geger Ular Sanca 4 Meter Posisi 'Kenyang', Dievakuasi Usai Memangsa Ternak Ayam Milik Warga Sukabumi

Warga digegerkan temuan ular sanca di kandang ternak, warga sebut kerap kehilangan ayam.

oleh Fira Syahrin diperbarui 11 Jul 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2024, 13:00 WIB
Peleton Pokso VI Sukaraja Damkar Kabupaten Sukabumi saat evakuasi ular sanca (Liputan6.com/Istimewa).
Peleton Pokso VI Sukaraja Damkar Kabupaten Sukabumi saat evakuasi ular sanca (Liputan6.com/Istimewa).

Liputan6.com, Sukabumi - Seekor ular sanca dievakuasi dari sebuah kandang ayam milik warga di Kampung Gentong Babakan, RT 006/RW 005, Desa Limbangan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. 

Informasi dihimpun, peristiwa ular mangsa hewan ternak itu terjadi pada Selasa (8/7/2024). Detik-detik evakuasi ular oleh tim Damkar Kabupaten Sukabumi juga terekam dan sempat ramai beredar di media perpesan.

Komandan Peleton Pokso VI Sukaraja Damkar Kabupaten Sukabumi, Ade Feri mengatakan, setelah mendapat laporan itu, petugas langsung mendatangi lokasi temuan ular dengan nama latin Malayopython reticulatus atau ular python.

“Kemudian kami respons dengan mengirimkan 2 orang anggota, yaitu saudara Okke Prawira Dilaga dan saudara Angga Aprida Yasmun yang sudah dibekali dengan keahlian khusus, untuk melaksanakan evakuasi binatang liar dan berbisa kelokasi tersebut,” kata Ade saat dikonfirmasi pada Rabu (10/7/2024).

Sesampainya di lokasi, kedua petugas Damkar segera melakukan evakuasi terhadap binatang ular berbobot 7 kilometer itu dengan cara dikeluarkan dari kandang ayam.

“Iya, karena posisi ular tersebut dalam keadaan kenyang setelah memangsa anak ayam, jadi tidak terlalu ada perlawanan dalam proses evakuasinya,” ujarnya.

Pihak Damkar mengatakan, ular piton itu berukuran sepanjang 4 meter dengan berat 7 kilogram diduga ditemukan setelah memangsa anak ayam dalam kandang ternak milik warga.

Ular itu kemudian dimasukkan ke dalam karung, untuk diserahkan ke komunitas JSI (Jaga Satwa Indonesia ) untuk dilepasliarkan kembali ke alam, sebagai upaya menjaga keseimbangan ekologi. 

“Sebelum balik kanan ke posko, terlebih dahulu kami melakukan penyisiran di lingkungan tersebut untuk memastikan tidak ada lagi binatang sejenis di wilayah tersebut,” jelasnya.

 

Damkar Imbau Agar Warga Tak Coba Evakuasi Ular Sendiri

Peleton Pokso VI Sukaraja Damkar Kabupaten Sukabumi saat evakuasi ular sanca (Liputan6.com/Istimewa).
Peleton Pokso VI Sukaraja Damkar Kabupaten Sukabumi saat evakuasi ular sanca (Liputan6.com/Istimewa).

Pihak Damkar Kabupaten Sukabumi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, bilamana menjumpai hewan liar, baik itu dari jenis ular atau yang lainnya, agar jangan mencoba mengevakuasi sendiri. Apalagi jika tidak dibekali dengan keahlian khusus evakuasi binatang liar dan berbisa, lebih baik segera melaporkan ke posko damkar terdekat atau ke komunitas pecinta satwa lainnya.

“Iya, itu harus dilakukan demi menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, salah satunya misalkan tergigit, yang mana bila kita tidak tahu hal apa yang harus dilakukan saat tergigit, misalkan oleh ular piton tadi akan berakibat sangat fatal, bahkan bisa berpotensi membahayakan jiwa,” terang dia.

Terlebih dalam kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu, menurutnya turut memengaruhi cara hidup dan perilaku binatang tertentu. Salah satunya, Damkar Pos Sukaraja kerap sekali mendapatkan laporan kemunculan ular piton yang masuk ke lingkungan manusia.

“Iya, itu entah mencari makanan atau dia mencari tempat untuk berkembang biak. Jadi, ular piton tidak berbisa tapi gigitannya dapat sangat merusak dan mengakibatkan pendarahan hebat pada luka gigitannya,” tutupnya.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya