Liputan6.com, Mamuju - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulbar membentuk portal investasi. Hal ini sebagai langkah untuk memberikan kenyamanan bagi para investor yang ingin berinvestasi di Sulbar.
Kepala DPMPTSP Sulbar, Habibi Azis mengungkapkan, pihaknya mengupayakan investasi dan perizinan dapat diakses oleh para investor dengan mudah. Hingga saat ini, pihaknya sudah melakukan pengaturan perizinan satu pintu, tinggal mengupayakan investasi satu pintu.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi, nantinya investasi yang akan masuk, kita akan luncurkan beberapa portofolio terkait dengan investasi yang di mana ada beberapa wilayah Sulbar yang sudah berjalan investasinya, semuanya kita akan kembangkan untuk tentunya yang pertama adalah pertumbuhan ekonomi kita," kata Habibi, Rabu (17/07/24).
Habibi juga mengungkapkan, portal investasi yang dibuat bertujuan untuk meningkatkan daya tarik investor datang ke Sulbar. Dengan begitu, kata dia, investasi di provinsi berjuluk Tanah Mandar ini akan berkelanjutan.
"Bagaimana caranya kita saat ini bisa meningkatkan daya tarik investasi kita, bagaimana caranya ada literasi investasi, bagaimana investasi ini kita bisa transparan dan efisiensi dalam layanan investasi dan tentunya bagaimana sehingga investasi ini selalu berkelanjutan," ungkap Habibi.
"Nah, saat ini Sulbar sebagai penyangga IKN yang di mana perbatasan kita ada di wilayah terdekat, yaitu ada di pulau-pulau kita. Ada 44 pulau terluar kita itu berdekatan dengan IKN," sambungnya.
Lanjut Habibi menjelaskan, portal investasi dibuat untuk mendukung, mempermudah dan mempercepat langkah investor yang akan masuk di Sulbar. Apalagi, Sulbar sebagai penyangga IKN membutuhkan investor yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Nah, saat ini kami membuat suatu akses, namanya portal investasi, bagaimana untuk mendukung investasi yang ada, sehingga investor yang akan masuk ke Sulbar sebagai penyangga IKN dapat kita fasilitasi untuk mereka lebih mudah dan lebih cepat dalam proses investasi yang investor lakukan," pungkas Habibi.