Peserta Pertamina UMK Academy Sukses Bawa Kerajinan Rotan Kalimantan ke Pasar Internasional

Keberlimpahan rotan di Kalimantan Tengah (Kalteng) dilihat jeli oleh Amelia Agustina. Ia berhasil membuat produk kerajinan tangan berbahan baku rotan seperti furniture, sepatu, tas, dompet dan aksesoris.

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 19 Jul 2024, 23:51 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2024, 21:08 WIB
Rotan
Peserta bersama trainer menunjukan produk unggulan khas Kalimantan Tengah saat pelatihan Pertamina UMK Academy. Foto: Marifka Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta- Keberlimpahan rotan di Kalimantan Tengah (Kalteng) dilihat jeli oleh Amelia Agustina. Ia berhasil membuat produk kerajinan tangan berbahan baku rotan seperti furniture, sepatu, tas, dompet dan aksesoris.

Tidak tanggung-tanggung, produk yang dihasilkannya mampu menembus pasar Amerika dan Eropa. Hal ini berkat pengetahuan yang ia dapatkan selama menjadi peserta dari program pelatihan Pertamina UMK Academy.

"Kalau pasar ke luar negeri ada ke Jepang, Amerika Serikat, Tiongkok, Turki dan Chili," ungkap Amelia Agustina, Jumat (19/07/2024).

Pemilik Indang Apang Galeri ini mengaku telah menjadi peserta binaan UMK Academy sejak 2023. Ia merasa sangat bersyukur, karena mendapat pendampingan dan pelatihan dari para trainer profesional.

Melalui produk olahan rotan, wanita berdarah Dayak ini ingin membantu perekonomian masyarakat dan memperkenalkan produk kearifan lokal. Untuk itu, dalam memperoleh bahan bakunya ia kerap melibatkan ibu rumah tangga di pedalaman Kalimantan.

"Alasan saya awalnya ikut Pertamina UMK Academy karena ingin berkembang. Semakin lama saya belajar, semakin sadar kalau ilmu saya sedikit dan harus ditambah," ujarnya.

Sementara itu, Agus Lindriyanto selaku Trainer Pertamina UMK Academy, mengatakan sebanyak 30 peserta dari Palangka Raya mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan ini adalah wadah pembinaan pelaku usaha khususnya skala mikro dan kecil di Indonesia.

Pria berkacamata ini menjelaskan, selama pelatihan para peserta akan diberikan materi meliputi pengembangan dari hulu ke hilir. Mulai spesifikasi usaha, maupun kapasitas produksi lewat pembinaan dan pendampingan.

"Jadi memang kami dampingi. Berawal dari pameran di skala nasional hingga akhirnya mendaptakan pembeli dari luar negeri," Agus Lindriyanto.

Selain melakukan pembinaan, pihaknya juga memfasilitasi para peserta untuk mendapatkan sertifikasi. Hal tersebut meliputi sertifikasi halal, Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Para peserta juga akan dikenalkan konsep 'Go modern, Go Digital, Go Online, Go Global'. Langkah ini sebagai upaya untuk mendorong peningkatan pelaku usaha, sehingga mampu bersaing di pasar lokal dan global.

“Kami berupaya mengajak pelaku usaha bisa jadi naik kelas. Karena UMK di Indonesia salah satu penyumbang pendapatan negara,” Agus mengakhiri.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya