Kisah Gus Baha saat Bertemu Kiai yang Sholatnya Lama

Gus Baha pernah mengingatkan seorang kiai yang khusyuk sholat supaya tidak terlalu lama, ini alasannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2024, 00:30 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2024, 00:30 WIB
Gus Baha 221
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad bahauddin Nursalim (Gus Baha), seorang ulama yang dikenal luas di Indonesia, menceritakan sebuah pengalaman menarik yang pernah dialaminya. Gus Baha berkisah tentang pertemuannya dengan seorang kiai yang dikenal sangat khusyuk dan sering memperpanjang sholatnya.

Mengutip video di kanal YouTube @beneling296, dalam video tersebut, Gus Baha mendiskusikan kebiasaan sholat lama dengan kiai tersebut.

"Saya pernah cerita ke kiai yang khusyuk kalau sholat lama sekali, tak ceritain hadis nabi itu nggak pernah menegur orang yang sholat cepat," ungkap Gus Baha.

Menurutnya, Nabi Muhammad SAW tidak pernah menegur orang yang sholat cepat, melainkan menegurnya imam yang memperlama sholat hingga membuat jamaah merasa tidak nyaman.

Gus Baha menjelaskan bahwa dalam ajaran Islam, keseimbangan dalam beribadah sangat penting. Ia mengutip sebuah hadis yang menyebutkan bahwa memperlama sholat bisa membuat umat merasa tidak nyaman.

"Dalam Islam, sholat yang terlalu lama kata nabi bikin umat ini nggak nyaman," jelasnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Sholat Jangan Terbebani

Ibadah Sholat
Umat muslim melaksanakan ibadah sholat berjamaah (Pexels/Kafeel Ahmed)

Menurut Gus Baha, hadis ini sangat relevan terutama bagi para imam yang memimpin sholat berjamaah. Seorang imam, katanya, harus memperhatikan kenyamanan jamaah dan tidak memperpanjang durasi sholat tanpa alasan yang jelas.

Hal ini penting agar jamaah dapat beribadah dengan khusyuk tanpa merasa terbebani.

Gus Baha juga menegaskan bahwa menjaga keseimbangan dalam beribadah adalah kunci agar ibadah tersebut bisa dilakukan dengan ikhlas dan penuh kesadaran.

Ia mengatakan, "Nabi Muhammad SAW selalu memperhatikan kondisi jamaahnya, tidak hanya dalam hal durasi sholat, tetapi juga dalam banyak aspek lainnya."

Kisah ini mengandung pesan mendalam tentang pentingnya empati dan perhatian terhadap orang lain dalam beribadah.

Ini Tujuan Sholat

Malam 25 Ramadan, Ribuan Jamaah Khusyuk Menjemput Lailatul Qadar di Masjid Istiqlal
ilustrasi sholat jamaah (merdeka.com/Nanda F. Ibrahim)

Gus Baha mengingatkan bahwa tujuan utama dari sholat adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bukan untuk menunjukkan kekhusyukan yang berlebihan di depan orang lain.

Gus Baha berharap bahwa melalui ceritanya ini, umat Muslim bisa lebih memahami pentingnya menjaga kenyamanan satu sama lain saat beribadah.

"Kalau kamu jadi imam tuh lama sekali, ini Alhamdulillah betul hadis ini harus kita hafal betul," katanya.

Gus Baha menyebukan bahwa mempelajari dan memahami hadis-hadis Nabi Muhammad SAW adalah hal yang sangat penting.

"Hadis ini bukan hanya untuk dihafal, tetapi juga untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari," tegasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya