Menelusuri Jejak Sejarah Emansipasi di Jepara, Kartini hingga Ratu Kalinyamat

Setidaknya ada dua tokoh perempuan asal Jepara. Yakni, Kartini dan Ratu Kalinyamat yang tahun lalu bahkan juga dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 21 Jul 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2024, 05:00 WIB
Jejak sejarah emansipasi di Jepara. (Foto: Liputan6.com/Dok. Heni Purwono)
Jejak sejarah emansipasi di Jepara. (Foto: Liputan6.com/Dok. Heni Purwono)

Liputan6.com, Jakarta - Ternyata Kota Ukir Jepara menyimpan jejak tradisi emansipasi yang panjang. Tak hanya tokoh Kartini, jauh sebelumnya ada Ratu Kalinyamat yang tahun lalu bahkan juga dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.

Untuk menelusuri jejak sejarah emansipasi tersebut, Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Provinsi Jawa Timur menggelar Jelajah Jejak Sejarah Regional (JJSR) ke Jepara, Jumat-Sabtu (19-20/7/2024). Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan anggota AGSI Jawa Timur.

Menjadi unik, karena sesuai tema jelajah, kegiatan juga dipimpin oleh perempuan, Ratih Kusmaharti ketua AGSI Jatim.

Selama dua hari, mereka menjelajahi Museum Kartini dan juga benteng Portugis dipandu oleh guru sejarah senior Jepara Thabroni.

Ratih menjelaskan kegiatan ini merupakan sinergi antara Kemdikbudristek dengan AGSI Jawa Timur dalam rangka memperkaya pengetahuan guru sejarah mengenai sejarah regional.

Sebelumnya mereka juga menggelar jelajah di Boden Powell House Surabaya mengkaji sejarah Pramuka di Indonesia.

"Kebetulan ini liburan pekan terakhir, harapannya dapat menambah khasanah para guru sejarah untuk memperkaya materi pembelajaran kepada siswa. Kegiatan seperti ini kita rutinkan untuk meningkatkan kompetensi para guru sejarah Jawa Timur agar pembelajaran tidak hanya tekstual, namun kontekstual karena mereka juga sering terjun ke lapangan," jelas Ratih.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Energi Emansipasi

Sementara itu Thabroni mengungkapkan kedatangan AGSI Jawa Timur harapannya mempererat tali silaturahmi antar guru sejarah dan juga harapannya banyak nilai-nilai luhur di Jepara yang dapat diambil.

"Semoga teman-teman terkesan mengunjungi objek sejarah di Jepara, kota ini memang menyimpan energi emansipasi yang besar dari sejarah tokoh-tokohnya. Semoga menginspirasi," harap Thabroni.

Ketua AGSI Jawa Tengah Heni Purwono berterimakasih atas kunjungan AGSI Jawa Timur ke Jepara dan berharap ada kunjungan lanjutan dan juga balasan.

"Semoga AGSI Jawa Timur nanti juga sampai ke wilayah lain seperti ke Dieng sebagai bagian yang masih misterius juga terkait dengan Ratu Sima sebagai pemimpin perempuan yang menyejarah. Jateng dan Jatim memiliki akar sejarah sama terkait kerajaan Hindu-Budha dan juga kerajaan Islam. Akan menarik jika kita saling mengunjungi ke depannya," ujar guru sejarah SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya