Sate Karak, Kuliner Unik Khas Surabaya

Sate karak telah menjadi salah satu kuliner Surabaya yang sangat terkenal. Namun, saat ini keberadaannya mulai langka dan sulit ditemukan.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 31 Jul 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2024, 17:00 WIB
tape ketan hitam
Ilustrasi tape ketan hitam./Copyright shutterstock.com

Liputan6.com, Surabaya - Sate karak merupakan kuliner legendaris dan unik asal Surabaya. Berbeda dengan sate pada umumnya yang disajikan dengan lontong, sate karak biasanya disajikan dengan ketan hitam.

Ketan hitam dibentuk pipih dan diberi isian gula merah. Selanjutnya, ketan dibakar di atas arang.

Kuliner ini disajikan dengan taburan kelapa parut yang sudah dicampur garam. Sate karak biasanya juga disajikan dengan siraman air daun pandan.

Ketan hitam ini nantinya akan memiliki tekstur yang kenyal. Ketan tersebut berpadu sempurna dengan isian gula merah yang terasa manis.

Tak berhenti di situ, sate karak semakin kaya rasa dengan taburan kelapa parut yang sudah dicampur garam. Kelapa tersebut menambah cita rasa gurih.

Adapun untuk satenya, biasanya menggunakan usus sapi. Namun, bisa juga diganti sesuai selera dengan menggunakan cumi, sosis, atau sumber protein lainnya.

Mengutip dari berbagai sumber, ada beberapa asal-usul cerita tentang lahirnya sate karak. Ada yang mengatakan bahwa nama karak berasal dari bahasa Jawa karang yang berarti tumpukan batu.

Hal itu mengacu pada cara pengolahan sate ini yang dibakar di atas batu bara. Awalnya, sate ini dijual di dekat kawasan Karang Menjangan Surabaya. Namun, perlahan mulai menyebar ke beberapa wilayah di sekitarnya.

Teori lain mengatakan, karak berasal dari bahasa Hokkien yang artinya segar. Hal itu mengacu pada bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sate karak yang masih segar dan diproses dengan cepat.

Sate karak telah menjadi salah satu kuliner Surabaya yang sangat terkenal. Namun, saat ini keberadaannya mulai langka dan sulit ditemukan.

 

Penulis: Resla

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya