Misteri Kedung Maya dan Siluman Buaya Putih di Sungai Bengawan Solo

Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Sungai ini mengaliri beberapa kabupaten dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 09 Agu 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2024, 03:00 WIB
Sungai Bengawan Solo
Bengawan Solo tempat Mbah Gotho menyelam (Liputan6.com/Mochamad Khadafi)

Liputan6.com, Yogyakarta - Indonesia memiliki beberapa sungai yang menjadi jalur air sekaligus membelah berbagai wilayah. Salah satu sungai yang sudah banyak dikenal adalah Sungai Bengawan Solo.

Tak hanya indah, Sungai Bengawan Solo juga dikenal menyimpan misteri. Sisi lain ini membuat sungai ini memiliki daya tarik tersendiri.

Mengutip dari berbagai sumber, Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Sungai ini mengaliri beberapa kabupaten dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

Aliran sungai ini bermula dari Pegunungan Sewu di barat daya Surakarta dan berakhir di Laut Jawa utara Surabaya. Salah satu lokasi yang dianggap keramat di Sungai Bengawan Solo adalah Kerek, di utara Ngawi.

Konon, di sana terdapat kedung yang dianggap memiliki kekuatan mistis, yakni Kedung Maya. Nama Kedung Maya diberikan usai peristiwa tenggelamnya seorang putri bernama Dewi Maya.

Masyarakat setempat meyakini bahwa lokasi ini memiliki daya tarik misterius yang dapat membuat orang tenggelam. Perahu-perahu yang lewat ke Kedung Maya pun harus lebih berhati-hati.

Selain Kedung Maya, mitos lain yang menyelimuti Sungai Begawan Solo adalah keberadaan Siluman Buaya Putih. Konon, siluman buaya ini hanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu yang memiliki kemampuan mata batin.

Beberapa orang menyebut, siluman ini mengincar orang yang mandi di sungai tersebut. Peristiwa hilangnya seseorang yang kemudian ditemukan mengapung di sungai pun pernah terjadi. Peristiwa itu dikaitkan dengan mitos siluman buaya putih.

Terlepas dari misteri Kedung Maya dan keberadaan Siluman Buaya Putih, Sungai Bengawan Solo memiliki peran penting dalam perekonomian dan sejarah Kota Solo.

(Resla)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya