Taman Budaya Manado, Tempat Kesenian Minahasa Terus Berkembang

Hingga kini, Taman Budaya Manado masih menjadisentra penunjang kesenian khas Minahasa. Tempat ini hadir sebagai wadah bagi para seniman yang masih terus ingin melestarikan kesenian tradisional.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 18 Agu 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2024, 06:00 WIB
Festival Pesona Bunaken 2017 Bangkitkan Pelestarian Alam Manado
Festival Pesona Bunaken 2017 yang berlangsung meriah bakal meningkatkan pelestarian budaya dan alam di Pulau Bunaken, Manado

Liputan6.com, Manado - Taman Budaya Manado berlokasi di Jalan Maengket No. 31, Manado. Kawasan ini menjadi salah satu penunjang berkembangnya kesenian Minahasa.

Taman Budaya Manado kerap menjadi tempat pentas kesenian khas Sulawesi Utara. Mengutip dari indonesiakaya.com, gedung pertunjukan ini diresmikan pada 8 Januari 1987. Peresmiannya dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia saat itu, Fuad Hassan.

Meski banyak pertunjukan kesenian yang digelar di sini, tetapi masyarakat juga bisa menggelar kegiatan lain yang bermanfat bagi sekitar. Selain pertunjukan kesenian, Taman Budaya Manado juga beberapa kali menjadi lokasi pameran dan pelatihan seni budaya.

Adapun untuk pertunjukan, di taman budaya ini terdapat satu gedung pertunjukan yang berukuran cukup besar. Gedung tersebut didukung dengan kapasitas tempat duduk yang memadai.

Tempatnya pun sangat nyaman, sehingga masyarakat bisa menyaksikan pertunjukan dengan menyenangkan. Ini juga akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi wisatawan.

Hal menarik lainnya dari Taman Budaya Manado adalah keberadaan sepasang patung yang berdiri di atas kolam. Patung seorang pria dan wanita itu digambarkan sedang menarikan tarian khas Manado, tari maengket.

Patung tersebut juga dijuluki sebagai patung tole keke. Dalam bahasa Minahasa, pria disebut tole, sedangkan wanita biasa disebut keke. Keberadaan patung ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Hingga kini, Taman Budaya Manado masih menjadisentra penunjang kesenian khas Minahasa. Tempat ini hadir sebagai wadah bagi para seniman yang masih terus ingin melestarikan kesenian tradisional.

 

Penulis: Resla

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya