Liputan6.com, Sumenep - Warga Sumenep diramaikan dengan adanya air di sumur bor milik warga Desa Batang Batang Laok, Kecamatan Batang Batang, Kabupaten Sumenep, berbau menyengat dan seperti tercampur dengan minyak tanah.
"Kami langsung melaporkan kondisi air seperti tercampur dan berbau minyak tanah itu ke pihak terkait di Kantor Kecamatan Batang Batang, setelah menerima informasi dari warga," kata Kepala Desa Batang Batang Laok, Minggu 1 September 2024.
Dia menceritakan, awalnya, pada Sabtu 31 Agustus, pemilik sumur bor M Suhayu, ingin mengecek air di lubang sumur hasil pengeboran pada November 2023.
Advertisement
Diketahui, Pada akhir tahun lalu, Suhayu menghentikan proses pengeboran di lahan belakang rumahnya dengan kedalaman hingga 65 meter, karena sumber atau mata airnya dinilai kecil.
Kemudian, pada Sabtu (31/8) sore itu, Suhayu melihat lubang hasil pengeboran tersebut terisi air dengan kedalaman sekitar tiga meter dari permukaan dan selanjutnya mencoba mengambil air tersebut dengan bambu yang diujungnya diberi botol bekas kemasan air mineral.
Air di lubang sumur bor miliknya itu ternyata berwarna kehitaman seperti tercampur dan berbau minyak tanah. Ketika dicoba disulut dengan menggunakan korek api, ternyata terbakar.
Saat itu juga, temuan tersebut dilaporkan kepada perangkat desa dan dilanjutkan ke pihak terkait di Kantor Kecamatan Batang Batang dan diteruskan ke Polsek dan Koramil Batang Batang.
"Saat ini, di lokasi lubang sumur yang airnya seperti tercampur dan berbau minyak tanah tersebut diberi garis polisi oleh anggota Polsek Batang Batang," kata Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti.Â
Ia berharap pemilik sumur bor itu tidak melakukan aktivitas apa pun di kawasan lubang sumur bor untuk menghindari hal-tak diinginkan.
Pemkab Lakukan Pengecekan
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep Dadang Dedy Iskandar menjelaskan pihaknya telah menerima informasi atas temuan air sumur berbau minyak tanah itu dari pihak Kantor Kecamatan Batang Batang.
"Sudah ada laporan, meskipun baru secara lisan. Namun, kami akan menindaklanjutinya dengan turun ke lapangan bersama staf Subag SDA untuk mengecek langsung ke lokasi pada Senin (2/9)," katanya.
Ia tidak ingin berandai-andai tentang penyebab air di lubang sumur bor di Dusun Koplong, Desa Batang Batang Laok, itu berbau menyengat dan seperti tercampur minyak tanah.
"Butuh pengecekan dan penelitian. Mohon waktu, kami bersama staf harus ke lokasi dulu. Bisa saja nantinya kami melibatkan pihak terkait di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemerintah Provinsi Jawa Timur," kata Dadang.
Kasus air berbau minyak bukan kali pertama terjadi di Sumenep. Kasus serupa pernah terjadi pada Agustus 2021, saat sebuah sumur bor di Dusun Banyuliang, Desa Mandala, Kecamatan Rubaru, Sumenep, mengeluarkan air berbau gas.  Dari sumur bor tersebut juga muncul jilatan api.
Semburan air lumpur diduga gas juga pernah terjadi di Desa Gunung Kembar, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep 3 Oktober 2020.
Â
Â
Advertisement