Sulbar Inflasi Terendah di Pulau Sulawesi, Berkat Gerakan Pangan Murah 4 Kali Seminggu

Liputan6.com, Mamuju - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar merilis pada bulan Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Barat sebesar 1,59 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,69.

Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 1,72 persen dengan IHK sebesar 104,99 dan terendah terjadi di Kabupaten Majene sebesar 1,49 persen dengan IHK sebesar 106,14. Namun, pada skala se-Sulawesi Sulbar paling rendah pada inflasi kali ini, bahkan dibawah rata-rata nasional.

"Terjadi inflasi 1,59 persen, tapi ini paling rendah di Sulawesi dan urutan ke enam paling di seluruh wilayah Indonesia," ungkap Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri, Senin (02/09/24).

Sedangkan, Kepala Dinas Ketapang Sulbar Abdul Waris Bestari mengungkapkan sangat bersyukur karena Sulbar paling rendah inflasinya se-Sulawesi. Karena bulan sebelumnya Sulbar berada di urutan ke 15 atau posisi tertinggi dalam kurun waktu setahun terakhir.

"Hasil kerja keras Pj Gubernur Bahtiar bersama tim bulan Agustus 2024 kita berada di urutan ke-6 seluruh Indonesia inflasinya rendah," kata Waris.

Waris menambahkan ini semua hasil kerja keras bersama melalui arahan Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin untuk mengusahakan Gerakan Pangan Murah (GPM) minimal empat kali seminggu. Bahkan, diinstruksikan seluruh Pemkab di Sulbar juga melakukan gerakan pangan murah atau pasar murah minimal satu kali dalam satu bulan.

"Setiap kunjungan Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin ke Kabupaten juga pasti dilaksanakan pasar murah," ujar Waris.

Waris berharap harga pangan ke depan tidak ada mengalami kenaikan harga signifikan terutama beras dan komoditas lainnya agar inflasi terkendali. Apa lagi dalam momentum hari jadi Sulbar ke-20, pemprov melaksanakan pasar murah di Anjungan Pantai Manakarra.

"Kita akan melaksanakan pasar murah di Anjungan Pantai Manakarra pada tanggal 16-21 September 2024. Jadi ayo kita ramaikan," tutup Waris.