Liputan6.com, Jakarta - Australia membawa misi bangkit saat bertandang ke Indonesia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga. Usai menderita kekalahan menyakitkan di kandang sendiri atas Bahrain, Australia mau tidak mau harus menang melawan Indonesia. Kick off Indonesia Vs Australia akan berlangsung pada Selasa malam (10/9/2024) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pukul 19.00 WIB, ditayangkan di RCTI dan Vision+.
Saat menghadapi Bahrain, Socceroos, julukan timnas Australia, memang harus bermain dengan 10 pemain sejak menit 77 usai Kusini Yengi mendapat kartu merah, yang akhirnya kebobolan pada menit 89 dari gol bunuh diri Harry Souttar. Kekalahan menyakitkan itu menjadi amunisi untuk bangkit saat melawan timnas Indonesia. Namun kini skuad Indonesia bukan kaleng-kaleng lagi, diperkuat 9 pemain diaspora grade A, timnas Indonesia diyakini banyak pengamat sepakbola bisa menandingi permainan Australia.
Advertisement
Sebagai tim debutan, Timnas Garuda sedang dalam kepercayaan diri tinggi setelah menahan imbang Arab Saudi di kandangnya dengan skor 1-1.
"Kekalahan dari Bahrain memang mengecewakan. Namun ini tentang bagaimana kami merespons setelah itu," kata pelatih timnas Australia Graham Arnold pada jumpa pers di SUGBK, Senin (9/9/2024).
Bek tengah Australia Alessandro Circati memaparkan persiapan timnya sudah sangat matang, baik dari strategi dan adaptasi cuaca, dan siap membungkam puluhan ribu suporter Garuda yang akan memenuhi SUGBK.
"Kami siap untuk pertandingan besok. Kami memiliki dua sesi latihan dengan kualitas tinggi. Kami mulai terbiasa dengan semuanya termasuk soal cuaca Indonesia yang panas dan lembab," tutur Circati, dikutip dari laman resmi timnas Australia, dikutip Selasa.
Pemain yang merumput bersama Parma di Serie A Italia itu sudah menganalisis kekuatan Indonesia yang dihuni banyak pemain cepat yang sangat berbahaya.
Kata dia, anak-anak Socceroos tinggal menjalankan strategi dari Arnold untuk membuat Indonesia bermain tidak nyaman dan melakukan kesalahan-kesalahan sendiri di laga kandangnya.
"Kami akan terus mencari ruang, menyeret mereka keluar dari strategi lalu mengarahkannya ke ruang di mana mereka tidak bisa bermain nyaman," ujar Circati.
PSSI memastikan lebih dari 60 ribu suporter timnas Indonesia akan memenuhi SUGBK pada laga melawan Australia setelah seluruh tiket untuk pertandingan itu habis terjual.
Meski akan mendapatkan "teror-teror" dari suporter tuan rumah, Arnold justru menganggap ini bumerang bagi Indonesia. Ia akan menjadikan dukungan penuh dari suporter menjadi tekanan bagi tim tuan rumah.
"Dukungan suporter dapat berubah menjadi tekanan bagi tuan rumah," tutur pelatih 61 tahun itu.
Shin Tae-yong Janjikan Kejutan
Sementara itu, pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong yang sudah merevolusi mental pasukan Garuda untuk tidak takut pada siapa pun, menebar ancaman pada lawan-lawan mereka di Grup C, termasuk kepada Australia, negara terkuat keempat di Asia setelah Jepang, Iran, dan Korea Selatan.
Indonesia yang sudah diasuhnya sejak akhir 2019, pada tahun ini perlahan sudah memetik hasilnya.
Setelah membawa pulang satu poin penting melawan The Green Falcon, keganasan Garuda tak berhenti begitu saja dalam euforia sesaat.
Shin dan pasukan Garudanya akan terus menebar banyak ancaman untuk memberikan kejutan-kejutan lainnya.
"Indonesia tidak seperti dulu. Kami akan menghadirkan banyak kejutan di pertandingan mendatang," kata Shin dari laman resmi AFC, dikutip Selasa.
Apa yang ada di peringkat dunia FIFA juga tak membuat Indonesia gentar. Shin melihat peringkat dunia FIFA tak lebih hanyalah angka yang sangat subjektif mendeskripsikan kekuatan suatu negara.
Menurutnya, selama bola itu bundar dan yang bermain di lapangan 11 melawan 11, maka apapun bisa terjadi di lapangan hijau.
Advertisement