Tolak Rencana Muktamar Luar Biasa PBNU, PCNU Garut: Tak Sesuai dengan Tradisi Nahdlatul Ulama

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut, Jawa Barat, menolak rencana Muktamar Luar Biasa PBNU yang digagas Presidium Muktamar Luar Biasa (MLB).

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 14 Sep 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2024, 10:00 WIB
Para pengurus PCNU Garut saat menerima kunjungan silaturahmi Kapolres Garut AKBP Muhammad Fajar Gemilang, di kantor PCNU Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Para pengurus PCNU Garut saat menerima kunjungan silaturahmi Kapolres Garut AKBP Muhammad Fajar Gemilang, di kantor PCNU Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut, Jawa Barat, menolak rencana Muktamar Luar Biasa PBNU yang digagas Presidium Muktamar Luar Biasa (MLB), namun dengan catatan. "Gerakan rencana MLB yang digagas presidium untuk mengganti kepengurusan PBNU jelas melanggar tradisi yang berkembang di tubuh NU," ujar Sekretaris PCNU Garut Deni Ranggajaya, Kamis (12/9/2024).

Sebelumnya, Presidium Penyelamat Nahdlatul Ulama (NU) terus merencanakan Muktamar Luar Biasa (MLB) PBNU. Rencannya, sebelum MLB digelar, presidium bakal menggelar Pra MLB NU yang rencananya dilaksanakan pada awal Oktober 2024.

Menurut Deni, rencana kegiatan yang digagas Presidium MLB tidak sejalan dengan tradisi dan etika Nahdlatul Ulama (NU), karena tidak mendapatkan dukungan dan restu kalangan pesantren termasuk pengurus PCNU di Garut. "Buat kami ketika ada hal yang tidak sejalan dengan organisasi sebaiknya dibicarakan melalui musyawarah, tidak dengan MLB luar biasa seperti ini karena tidak mencerminkan tradisi NU," kata dia.

Dalam penilaian pengurus PCNU Garut, rencana kegiatan MLB PBNU berpotensi memecah belah dan kekompakan di tubuh PBNU hingga perpecahan umat. Selain itu, dalam sejarah di tubuh PBNU, hadirnya MLB PBNU hanya terjadi saat intervensi politik kekuasaan orde baru, yang saat itu ingin menguasai PBNU ketika masa kepemimpinan KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur. "Dalam pandangan kami Muktamar Luar Biasa hanya dapat dilakukan dalam keadaan yang sangat mendesak secara syariat, dan bukan sebagai alat untuk merebut kekuasaan," kata dia.

Namun meskipun demikian, hadirnya gagasan rencana MLB PBNU itu, diharapkan bisa menjadi pelecut sekaligus pengingat bagi pengurus PBNU saat ini, untuk memperbaiki kinerja dan kebijakan yang disampaikan untuk umat. "Minimal ada catatan dan pentingnya perbaikan, seperti mengenai polemik nasab Ba'lawi, termasuk pembelokan sejarah yang berpotensi merusak NU, itu kan sudah menjadi kekhawatiran umat," ujar Deni mengingatkan

Untuk itu menghindari rencana MLB PBNU, Deni mengajak seluruh pengurus di lingkungan PCNU Garut, termasuk badan Otonom (Banom) dan Lembaga,untuk tetap menjaga kondusifitas organisasi, dan menyampingkan ajakan hadirnya MLB PBNU itu. "Wacana tersebut hanya akan membawa preseden buruk bagi masyarakat dan tentu generasi berikutnya," ujar dia mengingatkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya