Kades Cibeuruem Kabupaten Bandung: Hampir Semua Rumah Warga Rusak Akibat Gempa

Sejumlah rumah warga di Desa Cikembang, Cibeureum, dan Tarumajaya, Kabupaten Bandung, dilaporkan rusak berat akibat diguncang gempa.

oleh Arie Nugraha diperbarui 18 Sep 2024, 12:41 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 12:41 WIB
Gempa Kabupaten bandung
Sejumlah rumah warga di Desa Cikembang, Cibeureum, dan Tarumajaya, Kabupaten Bandung, dilaporkan rusak berat akibat diguncang gempa. (Liputan6.com/ Arie Nugraha)

 

Liputan6.com, Bandung -A Sejumlah rumah warga di Desa Cikembang, Cibeureum, dan Tarumajaya, Kabupaten Bandung, dilaporkan rusak berat akibat diguncang gempa.

Menurut Kepala Desa Cibeuruem, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Abek Subekti, hampir seluruh bangunan yang ditempati oleh warganya mengalami kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ternyata memang Cibeureum memang sebagai pusat bencana gempa hari ini. Dan kondisi dilapangan hari ini masyarakat masih dalam kondisi kekalutan, masih di luar pascagempa ini terlihat bangunan-bangunan pada ambruk di tiap rukun warga (RW) yang ada di Desa Cibeureum ini," ujar Abek kepada Liputan6.com, Bandung, Rabu (18/9/2024).

Abek mengatakan atas kondisi tersebut, dia menetapkan status tanggap darurat penanggulangan bencana untuk menyelamatkan warganya yang khawatir terjadi gempa susulan.

Abek menyebutkan salah satu langkah dalam status tanggap darurat bencana di daerahnya yakni mendirikan posko pengungungsian darurat sebelum bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bandung tiba.

"Khususnya bagaimana menyelamatkan warga yang khawatir ada gempa susulan. Salah satunya membuat posko-posko darurat di tiap RW," kata Abek.

Abek menerangkan jumlah warga yang ada di Desa Cibeuruem, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terdapat 19 ribu orang dari 29 Rukun Warga (RW) dan 187 Rukun Tetangga (RT) yang tersebar di enam dusun.

Sementara itu, Kepala Desa Cikembang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Tatang mengatakan banyak rumah warga yang rusak akibat gempa bumi.

"Rumah warga banyak yang rusak kebetulan sekarang lagi ngontek dulu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). (Jumlahnya) Lagi pendataan dulu sama ketua RW," kata Tatang.

Sementara waktu kata Tatang, kini tengah dibuatkan lokasi pengungsian dan dapur umum bagi warga yang terdampak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Laporan BMKG

Berdasarkan laporan dari BMKG wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9.

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,23° LS ; 107,65° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas  Sesar Garsela," jelas Daryono dalam siaran medianya.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal).


Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya