1.000 Pelari Jelajahi 6 Kilometer Lereng Merapi, Peserta Beruntung Bawa Pulang Kambing

Rute alami melalui beberapa padukuhan di kawasan tersebut. Para peserta juga melintasi Desa Wisata Pentingsari yang asri, seru dengan sambutan meriah warga masyarakat setempat.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 30 Sep 2024, 08:31 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2024, 11:31 WIB
Lari
Sebanyak 1.000 penghobi lari berbagai wilayah DIY bergabung bersama pengelola desa wisata berlari dalam event Dewi Mlayu Ndeso bareng MSA, Minggu (29/9/2024).

Liputan6.com, Yogyakarta - Sebanyak 1.000 penghobi lari berbagai wilayah DIY bergabung bersama pengelola desa wisata berlari dalam event Dewi Mlayu Ndeso bareng MSA, Minggu (29/9/2024). Mereka menjelajah rute 6 kilometer dengan start dan finish di perkemahan Agrowisata Bhumi Merapi, Hargobinangun Pakem Sleman.

Rute alami melalui beberapa padukuhan di kawasan tersebut. Para peserta juga melintasi Desa Wisata Pentingsari yang asri, seru dengan sambutan meriah warga masyarakat setempat.

Antusiasme masyarakat terlihat, salah satunya di water station yang meriah dengan hiburan serta makanan minuman khas setempat. Peserta bisa berlari mengejar personal best pace, namun bisa pula berjalan menikmati kesegaran udara dan keindahan alam sepanjang rute.

Direktur Utama BPR MSA, Y Triagung Pujiantoro mengatakan, event Dewi Mlayu Ndeso merupakan gelaran perdana fun run and walk yang dibuat. MSA ingin turut mengangkat desa wisata di DIY dengan mengajak komunitas lari, komunitas pengelola desa wisata serta masyarakat penghobi lari untuk datang menikmati suasana alam pedesaan.

"Kali ini bertepatan HUT 19 tahun MSA, kami ajak peserta ke lereng Merapi, melalui beberapa wilayah, salah satunya Desa Wisata Pentingsari, di Pakem Sleman. Harapannya peserta bisa merasakan kesejukan, keasrian dan keramahan masyarakat di kawasan rute. Enam kilometer ada turunnya, ada menanjaknya, seru untuk semua peserta," ungkap Agung seusai melepas 1000 peserta.

MSA menurut Agung punya perhatian pada desa-desa wisata di DIY yang menjadi salah satu ujung tombak ekonomi masyarakat dalam bidang pariwisata. Selama ini MSA bergerak mendampingi desa wisata juga UMKM di DIY, tak hanya pembiayaan serta kegiatan perbankan saja namun peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Kami cukup sering mengajak teman-teman UMKM, desa wisata berdialog bersama ekspert di bidangnya, untuk memaksimalkan kegiatan ekonomi yang dilakukan. Kami kolaborasi dengan peternak kambing dan membudidayakan pada masyarakat, juga beragam upaya lainnya," tandas Agung.

Dalam momen tersebut, MSA juga melaunching digital branch terbaru yang diberinama Smart. Platform tersebut memungkinkan nasabah melakukan berbagai aktivitas perbankan juga link and match satu dengan lainnya untuk meningkatkan ekonomi.

Selain itu ada pula stand-stand UMKM dari wilayah Hargobinangun Pakem yang memeriahkan acara Dewi Mlayu Ndeso. Kolaborasi baik tersebut diharapkan membangkitkan ekonomi masyarakat di lokasi event dilaksanakan.

Para peserta juga diajak Zumba bersama di venue bersama ZES yang berpengalaman. Ada pula pembagian banyak doorprise untuk peserta yang beruntung.

Tiga peserta beruntung mendapat doorprise unik dari MSA yakni kambing berusia 4 bulan. Kambing-kambing tersebut dibeli MSA, berasal dari Rajendra Farm yang berpengalaman di bidang perkambingan.

Sementara, Ketua DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) DIY, Wulfram Margono yang hadir dan melepas para peserta melempar apresiasi pada BPR MSA. Menurut Margono, BPR harus bisa hadir mengisi kebutuhan masyarakat lewat berbagai platform dan komunitas.

"MSA kali ini melalui lari dan olaharaga bersama. Ini menarik karena tentu segmentasi masyarakat yang dijangkau semakin luas. Kami mengapresiasi langkah MSA dan harapannya bisa semakin maju, menjangkau lebih banyak komunitas masyarakat. Melakukan digitalisasi, tapi tetap berpihak pada rakyat," ungkap Margono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya