500 UMKM DIY Ikuti Peluncuran SiBakul Financetopia

500 UMKM DIY mengikuti launching SiBakul Financetopia diluncurkan dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang terintegrasi SIKP di Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel.

oleh Yanuar H diperbarui 25 Okt 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2024, 19:00 WIB
Peran Penting UMKM Pulihkan Pertumbuhan Ekonomi
Perajin menyelesaikan kerajinan dari bahan rotan di Jakarta, Senin (13/9/2021). UMKM akan menjadi sektor dunia usaha yang memagang peranan penting dalam pemulihan ekonomi karena telah berkontribusi sebagai penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) dalam negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) didukung Bank Indonesia (BI) melaunching gebyar pesta pembiayaan SiBakul Financetopia di Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel. Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi mengatakan launching SiBakul Financetopia melibatkan 500 UMKM dan 16 Lembaga Jasa Keuangan (LJK) di DIY.

“Dengan adanya berbagai macam UMKM yang ada di DIY, itu semakin memperkuat eksistensi satu kesatuan dari UMKM DIY. Kepala Dinas Koperasi & UKM dari kabupaten/kota pun sudah melakukan beberapa intervensi sebagai bentuk komitmen. Harapannya program yang direncanakan bisa tepat sasaran, kegiatannya tepat dan pastinya tepat waktu,” ucap Srie dalam sambutannya di Royal Ambarrukmo Hotel Rabu 23 Oktober 2024.

Srie mengatakan melalui SiBakul Financetopia harapannya dapat menjadi salah satu solusi mengembangkan dan menaikkan kelas UMKM di DIY untuk pertumbuhan ekonomi di DIY. Selain itu juga menjawab beberapa tantangan perekonomian global maupun domestik yang perlu diantisipasi UMKM di DIY. "Pertama nanti akan ada sinergi antara SiBakul dengan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP). Kedua nanti Business Matching," katanya.

Ia menjelaskan jika 500 UMKM yang mengikuti launching SIBakul Financetopia terintegrasi SIKP ini bagian dari 344.000 UMKM yang sudah masuk di SIBakul. Namun begitu UMKM masih mengalami kendala dan tantangan utama yaitu masalah akses permodalan, sehingga kegiatan ini dapat menjadi jembatan UMKM naik kelas.

“Kami mohon dukungannya di LJK karena ini semua menjadi mitra dan ketugasan, komitmen bersama. Komunkasi dan kolaborasi menjadi kunci pembinaan UMKM naik kelas," katanya.

Kepala Perwakilan BI DIY, Ibrahim menyatakan, kegiatan SiBakul Financetopia merupakan langkah konkret dari kolaborasi berbagai pihak dalam mengembangkan UMKM yang ada di DIY. Program yang terintegrasi dengan SIKP dapat membuka potensi yang lebih luas bagi para pelaku UMKM dalam mengakses pembiayaan yang mudah dan terjangkau.

“Sesuai dengan komitmen kami, kami akan mendukung penuh terutama dalam akses pembiayaan, Bank Indonesia juga melihat potensi besar UMKM dalam menciptakan lapangan kerja. Dengan hadirnya integrasi ini, saya percaya bahwa kolaborasi SiBakul dan SIKP akan menjadi platform yang dapat memperkuat UMKM dan meningkatkan daya saing yang lebih luas di pasar global,” ujar Ibrahim.

Di tengah dinamika yang ada saat ini, . Hal ini tentu membutuhkan penguatan akses pembiayaan dan kompetensi literasi keuangan, guna mendukung pengembangan UMKM di DIY.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana saat membacakan sambutan Gubernur DIY dalam acara SiBakul Financetopia ini menyatakan UMKM telah menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan. Mengangkat tema "Industri Keuangan Inklusif Menuju Indonesia yang Produktif", Tri mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini.

“Tersedianya layanan keuangan yang terjangkau, dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat, memastikan bahwa semua orang dapat ikut serta untuk meningkatkan produktivitas. Melalui peningkatan literasi keuangan, masyarakat dapat memanfaatkan modal finansial dengan lebih efektif,” ungkap Tri.

Dalam SiBakul Financetopia ini juga dilaunching maskot Teras Malioboro ‘Mas Temo’ dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Integrasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) antara Sibakul dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kanwil DIY dan Pemda DIY. Tri berharap, hal tersebut dapat menjadi salah satu strategi pemasaran yang tepat guna meningkatkan brand awareness.

“Harapannya Mas Temo dapat merepresentasikan nilai-nilai keramahan, persahabatan, dan kebahagiaan,” kata Tri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya