Tingkatkan Kualitas Pangan, Patra Jasa Dorong Petani Kendal Kembangkan Agribisnis

Lahan yang tersisa saat ini untuk kegiatan agribisnis menjadi berkurang dan belum maksimal pengelolaannya. Maka dari itu diperlukan langkah konkrit agar ketersediaan pangan tetap bertahan.

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 12 Nov 2024, 23:45 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2024, 22:35 WIB
Patra Jasa
Foto: Dok. Patra Jasa.

Liputan6.com, Kendal - Sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), Patra Jasa terus berkomitmen untuk memberikan kesejahteraan kepada lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Program ini dilakukan dengan memberikan bantuan dan pelatihan kepada para petani di Desa Margosari, Kendal, Jawa Tengah.

Kegiatan yang diikuti sekitar 30 peserta ini berlangsung selama tiga hari sejak 13 November 2024 dan dipandu oleh Ahli Hidroponik serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Mereka akan mendapatkan pelatihan mengenai budidaya tanaman, seperti tanaman enau, alpukat, sayuran, dan proses hidroponik.

Febriyani selaku Pjs. Manager External Relation dan CSR mengatakan, agribisnis menjadi salah satu sektor ekonomi yang membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah. Sebab, sejalan dengan perkembangan zaman pemanfaatan lahan banyak yang beralih fungsi menjadi industri.

“TJSL ini merupakan program berkelanjutan yang dilakukan oleh Patra Jasa melalui unit bisnis. Program yang kami jalankan di tahun ini, yaitu pemberdayaan agri dan ekonomi yang merupakan bentuk kepedulian kami terhadap perkembangan agribisnis yang masih memerlukan perhatian dalam pengelolaannya,"ungkap Febriyani, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/11/2024).

Ia menambahakan, jika lahan yang tersisa saat ini untuk kegiatan agribisnis menjadi berkurang dan belum maksimal pengelolaannya. Maka dari itu diperlukan langkah konkrit agar ketersediaan pangan tetap bertahan.

Sehubungan dengan kondisi tersebut, pihaknya ikut serta mengembangkan potensi agribisnis di Desa Margosari dengan menggandeng kelompok tani setempat. Apalagi sebagian besar penduduk di desa tersebut memiliki profesi sebagai petani, peternak, dan buruh.

Dalam program tersebut, para peserta juga menerima alat-alat yang diperlukan untuk instalasi hidroponik, seperti produksi gula aren, pembuatan kompos, dan bibit pohon alpukat, serta pemantauan untuk memastikan keberhasilan pelatihan.

"Kami berharap bantuan ini dapat memotivasi warga Desa Margosari untuk menghasilkan berbagai macam produk pangan seperti aren, alpukat ataupun sayuran dengan kualitas terbaik sehingga kebutuhan akan supply produk-produk tersebut dapat terjaga. Dan tentunya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga setempat,” pungkasnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya