Akhir Pekan Menikmati Keunikan Sate Klatak Khas Bantul Yogyakarta

Berbeda dengan sate pada umumnya yang menggunakan bumbu kacang atau kecap, Sate Klatak hanya dibumbui dengan garam dan sedikit bawang putih sebelum dibakar

oleh Panji Prayitno diperbarui 01 Des 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2024, 20:00 WIB
Akhir Pekan Menikmati Keunikan Sate Klatak Khas Bantul Yogyakarta
Sate Klatak, salah satu potret makanan khas Indonesia yang diunggah Prabowo. (Tangkapan Layar Instagram/prabowo)

Liputan6.com, Jakarta - Sate Klatak adalah salah satu kuliner khas Bantul, Yogyakarta, yang menawarkan pengalaman rasa unik dan berbeda dari sate pada umumnya.

Berbeda dengan sate tradisional yang menggunakan tusuk bambu, Sate Klatak ditusuk menggunakan jeruji besi sepeda. Penggunaan jeruji besi ini bukan hanya sekadar inovasi unik, tetapi juga memiliki tujuan khusus.

Logam penghantar panas ini membantu daging kambing matang lebih merata hingga ke bagian dalam, sehingga menghasilkan tekstur yang lembut dan rasa sate yang maksimal.

Hal yang membuat Sate Klatak semakin istimewa adalah bumbu yang sangat sederhana. Berbeda dengan sate pada umumnya yang menggunakan bumbu kacang atau kecap, Sate Klatak hanya dibumbui dengan garam dan sedikit bawang putih sebelum dibakar.

Sederhananya bumbu ini memungkinkan cita rasa asli daging kambing muncul dengan lebih dominan. Setelah matang, sate biasanya disajikan bersama kuah gulai yang gurih sebagai pelengkap.

Kombinasi rasa asin gurih dari sate dan kelezatan kuah gulai menciptakan perpaduan rasa yang tak terlupakan. Sate Klatak tidak hanya memikat dari segi rasa, tetapi juga dari pengalaman makannya.

Proses memasak menggunakan bara api arang menambah aroma khas yang semakin menggugah selera. Restoran atau warung yang menyajikan Sate Klatak umumnya memiliki suasana yang sederhana, khas pedesaan, sehingga memberikan pengalaman bersantap yang hangat dan akrab.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Pengalaman Rasa

Tidak heran jika wisatawan yang datang ke Yogyakarta selalu menjadikan Sate Klatak sebagai salah satu destinasi kuliner wajib. Keberadaan Sate Klatak sendiri diyakini telah ada sejak puluhan tahun lalu.

Nama Klatak berasal dari bunyi klatak-klatak yang dihasilkan saat daging kambing dipanggang di atas bara api. Meskipun demikian, warung-warung yang menyajikan menu ini baru populer secara luas dalam beberapa dekade terakhir, terutama setelah banyak orang mempromosikannya di media sosial.

Beberapa warung sate legendaris seperti Sate Klatak Pak Bari atau Sate Klatak Pak Pong kini menjadi tujuan utama pecinta kuliner. Sate Klatak bukti bahwa kelezatan kuliner tidak selalu harus rumit.

Dengan bahan dan bumbu sederhana, tetapi diolah dengan cara yang unik dan penuh cinta, makanan ini berhasil mencuri hati banyak orang. Jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi hidangan ini, karena Sate Klatak bukan sekadar makanan, tetapi juga pengalaman budaya yang kaya dan penuh makna.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya