Seorang Warga Nyaris Tewas Dikeroyok Suporter, Pj Bupati Kudus Desak Polisi Usut Tuntas

Seorang warga Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus yang dianiaya oknum suporter bola dari Jepara, banyak mendapat dukungan simpati dari sejumlah pihak

oleh Tim Regional diperbarui 05 Des 2024, 04:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2024, 04:30 WIB
Penjabat Bupati Kudus Hasan Chabibie memberikan bantuan dukungan moral kepada korban. (Liputan6.com/Arief Pramono)
Penjabat Bupati Kudus Hasan Chabibie memberikan bantuan dukungan moral kepada korban. (Liputan6.com/Arief Pramono)

Liputan6.com, Kudus - Aksi kerusuhan yang dilakukan diduga suporter Persijap Jepara di Kudus, mendapat perhatian dari PT Liga Indonesia Baru. Otoritas penyelenggara kompetisi sepak bola di tanah air ini mengecam tindakan yang kurang beradab.

Dikutip dari website Ligaindonesiabaru.com, sebagai operator kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/25, LIB sangat menyayangkan terjadinya peristiwa ini. Tindakan kekerasan semacam ini tidak hanya merugikan nama baik klub dan kompetisi, tetapi juga merusak citra sepak bola Indonesia.

Atas kejadian tersebut, LIB saat ini tengah menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk panitia pelaksana pertandingan dan pihak keamanan. Setelah itu, LIB akan melakukan evaluasi menyeluruh dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

LIB berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama para suporter. Suporter diharapkan dapat mendukung tim kesayangannya dengan cara yang positif dan sportif.

Seorang warga Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus yang dianiaya oknum suporter bola dari Jepara, banyak mendapat dukungan simpati dari sejumlah pihak.

Penjabat Bupati Kudus Hasan Chabibie pun memberikan bantuan dukungan moral kepada korban. Selain itu, mendesak kepada aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasus ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Pesan Pj Bupati Kudus

Sebelumnya, pada Minggu (1/12/2024) sekelompok suporter bola dari Jepara melintas di kawasan Ngembal Kulon, Kudus. Oknum suporter ini kemudian merusak beberapa rumah warga, sekolah MI Bahrul Ulum Ngembal Kulon dan juga menganiaya seorang warga.

"Saya menjenguk warga Kudus yang menjadi korban penganiayaan. Saya juga menyesalkan suporter yang merusak rumah warga dan fasilitas umum di Desa Ngembal Kulon," ujar Hasan pada Senin (2/12/2024).

Hasan menegaskan bahwa permasalahan tersebut tidak bisa dibiarkan. Selain itu, harus ada sanksi hukum dan mengusut tuntas kasus ini.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak aparat keamanan untuk memproses kasus ini. Saya percaya Polres Kudus bisa mengusut tuntas kasus ini," ungkap Hasan Chabibie.

Hasan Chabibie juga mengimbau kepada warga Kudus yang mempunyai bukti-bukti rekaman digital terkait kejadian penganiayaan dan perusakan fasilitas umum bisa memberikan kepada kepolisian setempat.

Hasan Chabibie juga meminta warga dan juga suporter sepakbola Kudus untuk tidak terpancing emosi. Ia juga berharap warga bisa menunggu pihak kepolisian bekerja sesuai aturan untuk membereskan kasus ini.

"Warga Kudus tidak perlu terpancing emosi. Kalau ini kasus kejahatan sudah pasti menjadi ranah hukum, dan pihak aparat terkait yang akan memprosesnya.

Hasan mengajak warga Kudus dan suporter bola di Kota Kretek untuk tetap fokus mendukung tim Macan Muria Persiku agar terus berprestasi.

Hasan Chabibie meminta warga untuk tetap tenang dan fokus pada hal-hal yang bisa dimitigasi untuk ke depan.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan para pihak, agar kejadian seperti ini tidak akan terulang di kemudian hari," pungkasnya.

(Arief Pramono)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya