Liputan6.com, Batam - Imigrasi Kelas I Batam mengungkapkan potensi hambatan dalam arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 akibat antrean panjang pendaftaran IMEI handphone (ponsel) pengunjung luar negeri di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre menjadi permasalahan baru bagi pengguna pelabuhan bahkan dikhawatirkan mengganggu kelancaran aktivitas keimigrasian.
Kepala Imigrasi Batam, Hajar Aswad, menyatakan bahwa masalah ini telah dibahas secara teknis dengan pihak terkait di pelabuhan, termasuk Bea Cukai.
Advertisement
Baca Juga
"Kami mengantisipasi terjadinya bottleneck. Kami sudah berkoordinasi dengan Bea Cukai agar proses registrasi IMEI dipindahkan ke area luar setelah Bea Cukai untuk mengurangi antrean," kata Hajar Aswad dalam rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kota Batam, di Gedung Pemko Batam, Rabu (11/12/2024).
Menurut Hajar upaya penanganan hambatan yang telah dibahas dengan pihak pengelola pelabuhan Fery Internasional Batam Center serta bea cukai terdapat dua langkah utama yang disiapkan untuk mengatasi permasalahan ini. Yakni pemindahan registrasi IMEI diusulkan dipindahkan ke area luar setelah Bea Cukai untuk mengurangi antrean di area kedatangan.
Kemudian sistem zona di Bea Cukai Sistem Green Zone dan Red Zone akan diterapkan untuk memecah antrean yang sering kali menumpuk di area porton pelabuhan.
Selain itu, Hajar menyebutkan bahwa pelabuhan alternatif seperti Sekupang juga akan dioptimalkan jika terjadi lonjakan penumpang. “Sekupang menjadi solusi untuk ekstra trip. Kami juga menambahkan personel imigrasi di pelabuhan ini untuk mendukung kelancaran,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa beberapa langkah telah diambil untuk mempercepat proses kedatangan, di yakni Penambahan dua konter imigrasi di area kedatangan Batam Centre, penyediaan prioritas layanan untuk WNI, disabilitas, orang tua, dan anak-anak.
"Koordinasi dengan KSOP untuk mengatur jadwal kedatangan kapal dari Singapura dan Johor Bahru agar lebih teratur," ucapnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Dukungan Para Pihak
Untuk pelabuhan lain seperti Harbor Bay, layanan autogate telah diterapkan di area keberangkatan, yang menjadi contoh optimalisasi infrastruktur.Mengenai Kesiapan Natal dan tahun baru, serta Imlek 2025 sebagai langkah antisipasi jangka panjang, Imigrasi Batam juga mempersiapkan diri untuk menghadapi lonjakan penumpang hingga perayaan Imlek.
“Kami sudah memetakan solusi untuk mengantisipasi tidak hanya Nataru, tetapi juga lonjakan saat Imlek dan Lebaran mendatang,” ujar Hajar.
Koordinasi dengan berbagai pihak seperti PT Metro Nusantara Bahari dan Citra Tritunas terus dilakukan untuk memastikan kelancaran arus penumpang selama periode sibuk ini.
Hajar berharap dukungan dari semua pihak, baik pengelola pelabuhan maupun instansi terkait, untuk bersama-sama menangani lonjakan penumpang. "Kewajiban kami adalah memastikan semua berjalan lancar. Kami akan maksimalkan SDM dan infrastruktur yang ada," pungkasnya.
Dengan langkah-langkah yang disiapkan, diharapkan hambatan registrasi IMEI dan lonjakan penumpang dapat teratasi sehingga arus mudik Nataru 2024 berjalan lancar.
Sementra itu Walikota Batam yang Juga Ek-Officio Muhammad Rudi saat memimpin Rapat Forkopinda menyatakan antisipasi Permasalahan Nataru dan meningkatkan jumlah pengunjung dari luar, Walikota menekankan pentingnya memberikan kemudahan dan kenyamanan pengguna kepada para Wisatawan.
"Terima kasih kepada petugas imigrasi. Jika memungkinkan, mari kita percepat semua proses agar pengunjung merasa nyaman dan senang ketika datang ke sini," kata Muhammad Rudi.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa desain baru untuk Pelabuhan Batam Center telah disiapkan. Desain ini bukan sekadar renovasi, melainkan pembangunan terminal baru yang lebih modern dan efisien.
"Saya berharap petugas imigrasi dapat bekerja sama dalam menyusun desain yang lebih efisien. Proses keluar-masuk penumpang harus berjalan lebih cepat, dengan area bagasi dan pemeriksaan yang terpisah," jelasnya.
Muhammad Rudi juga menegaskan bahwa desain pelabuhan yang baru harus mengutamakan kenyamanan bagi para pengunjung. "Jangan sampai desain yang kurang optimal membuat orang merasa tidak nyaman. Kita perlu memastikan semuanya mendukung pengalaman yang menyenangkan," ucapnya.
Advertisement