Menteri Wihaji: Saatnya Selesaikan Masalah, Bukan Belanja Masalah

Kehadirannya sebut Wihaji menjadi komitmen pemerintah Presiden Prabowo Subianto bahwa di tahun baru ini tetap bekerja, tetap konsisten, kurangi diskusi, dan kurangi workshop.

oleh Kukuh Setyono diperbarui 04 Jan 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2025, 10:00 WIB
Menteri Kependudukan Wihaji
Mendukbangga dan Kepala BKKBN, Wihaji mengawali hari pertama kerja di 2025 menjenguk Ahmad dan Riza, penderita hidrosefalus di Bantul, Kamis (2/1/2025). (Kukuh Setyono)

Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji mengawali hari pertama kerjanya di 2025 dengan berkunjung ke Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (2/1/2025). Kehadirannya untuk memastikan dua bersaudara penderita hidrosefalus, pembesaran kepala karena cairan, di Desa Terong, Kecamatan Dlingo mendapatkan kebutuhan dasar dari negara. “Hari ini kunjungan kerja saya ke Yogyakarta, selaku Menteri ini menjadi bagian yang saya sebut negara harus hadir. Prinsipnya kepada warga negara kita, dalam hal ini mungkin berkebutuhan khusus dalam tanda petik,” katanya.

Di Dlingo, Menteri Wihaji menjenguk dua anak Sumini (45), Ahmad Yuandi Nurrova (16), dan Riza Gionino (13) yang terbaring sejak bayi karena menderita hidrosefalus. Kedua bersaudara ini merupakan anak ketiga dan keempat, dari lima bersaudara. Suami Sumini meninggal dunia pada tahun 2016. Guna mencukupi kebutuhan sehari-hari, Sumini mengandalkan bantuan orang tuanya serta sokongan dari anak pertama serta kedua yang sudah bekerja.

Kehadirannya sebut Wihaji menjadi komitmen pemerintah Presiden Prabowo Subianto bahwa di tahun baru ini tetap bekerja, tetap konsisten, kurangi diskusi, dan kurangi workshop. “Sekarang terjun ke lapangan menyelesaikan masalah, jangan sering-sering belanja masalah. Masalahnya sudah ketahuan semua. Termasuk hari ini, sehingga kita sudah tahu kenapa terjun ke lapangan,” lanjut Bupati Batang, Jawa Tengah periode 2017-2022.

Terkait dengan kondisi kedua anak Sumini, yang diketahuinya pertama kali lewat media sosial. Wihaji meminta semua pihak, baik dari pusat maupun daerah bekerja sama dalam wujud pentahelix. Melalui kunjungan lapangan ini, Wihaji menyatakan selain menunjukkan kehadiran negara. Selanjutnya akan memastikan langkah apa yang bisa negara kepada warganya. Kemudian menumbuhkan harapan, bahwa ada generasi lain yang harus diperhatikan sebagai penerus.

“Untuk mewujudkannya, kementerian tidak bisa sendiri. Harus kerjasama semua pemangku kepentingan. Pemerintah pusat dan daerah harus bisa membuktikan bisa bareng-bareng menyelesaikan masalah,” papar Kepala BKKBN Wihaji.

Kerja Sama Wujudkan Pentahelix

Menteri Kependudukan
Mendukbangga, Wihaji berkunjung ke Dlingo, Bantul di hari pertama kerja 2025 menjenguk Ahmad dan Riza, penderita hidrosefalus, Kamis (2/1/2025). (Kukuh Setyono)

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menegaskan keluarga Sumini sudah mendapatkan berbagai jaminan sosial dan kesehatan yang menjadi kepastian terpenuhinya kebutuhan dasarnya. Kedepannya, Ia berjanji akan terus ditingkatkan secara bertahap. “Kehadiran Pak Menteri, kami semuanya di sini untuk merencanakan apa saja yang sekiranya pemerintah bisa memberikan lebih baik baik dari yang sudah-sudah,” terangnya.

Bupati Halim juga meminta Dinas Kesehatan segera menyiapkan tenaga fisioterapi bagi Ahmad dan Riza di Puskesmas Dlingo 2. Pasalnya ketiadaan tenaga fisioterapi, memaksa keduanya tidak mendapatkan perawatan rutin dari unit pelayanan kesehatan terdekat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya