Harimau Sumatera Kembali Tebar Teror, Petani Kopi di Lampung Barat Tewas Mengenaskan

Tubuh korban ditemukan dalam kondisi bagian bawah tubuhnya hilang, diduga dimangsa harimau.

oleh Ardi Munthe diperbarui 23 Jan 2025, 18:24 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 18:21 WIB
Evakuasi jasad petani kopi yang tewas diduga dimangsa harimau di Lampung Barat, pinggang-kaki korban hilang. Foto : (Istimewa).
Evakuasi jasad petani kopi yang tewas diduga dimangsa harimau di Lampung Barat, pinggang-kaki korban hilang. Foto : (Istimewa).... Selengkapnya

Liputan6.com, Lampung - Zainudin (28), seorang petani kopi asal Purworejo, Jawa Tengah, ditemukan tewas mengenaskan di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat. Tubuh korban ditemukan dalam kondisi bagian bawah tubuhnya hilang, diduga dimangsa harimau.

Camat Batubrak, Ruspel Gultom menyebutkan bahwa korban ditemukan tiga hari setelah diduga tewas. “Korban dievakuasi pada pukul 12.10 WIB, namun laporan awal sudah kami terima sejak Selasa sore. Warga tak berani mendekati lokasi karena khawatir harimau masih berkeliaran di sekitar tempat kejadian,” kata Ruspel, Rabu (22/1/2025).

Proses evakuasi dilakukan pada Rabu pagi setelah berkoordinasi dengan pihak TNI, Polri, dan petugas TNBBS. Keputusan untuk menunda evakuasi hingga pagi hari diambil demi menghindari risiko keselamatan.

Korban diketahui sedang menggarap kebun kopi milik keluarganya yang telah dikelola secara turun-temurun selama lebih dari 20 tahun. Namun, lokasi kebun tersebut berada di wilayah TNBBS yang merupakan habitat satwa liar, termasuk harimau Sumatera. "Saya terus terang engga berani lihat, namun dari pihak Puskesmas menyampaikan, tubuh korban ini di bagian bawah sudah tak ada, dari pinggang ke bawah sudah tak ada," sebutnya.

Ruspel mengungkapkan bahwa pihak kecamatan bersama TNI-Polri sebelumnya telah mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di kawasan hutan guna menghindari potensi konflik dengan satwa liar. “Kami sudah memberikan imbauan, tetapi ini hanya sebatas peringatan. Kebanyakan lahan garapan warga berada di wilayah TNBBS, dan ini membawa risiko besar,” ungkapnya.

Dia mengaku Insiden ini merupakan kasus pertama yang terjadi di Batu Berak. Meski demikian, beberapa bulan sebelumnya, warga sempat dikejutkan oleh penemuan jejak kaki harimau di tanah becek di Talang Kubu Balak, tak jauh dari lokasi ditemukannya korban. Jenazah Zainudin telah dievakuasi ke puskesmas setempat dan segera dikirim ke rumah duka di Purworejo, Jawa Tengah. Ruspel menambahkan bahwa kejadian ini seharusnya menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan menghindari wilayah habitat predator.

“Musibah ini sebenarnya bisa dicegah jika masyarakat lebih waspada dan menjauhi wilayah hutan, terutama area yang jelas merupakan habitat satwa liar seperti harimau. Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak,” tutupnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya