Kapan Cap Go Meh 2025, Berikut Jadwal dan Sejarahnya

Setelah perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa juga akan menyambut perayaan Cap Go Meh.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 01 Feb 2025, 11:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2025, 11:00 WIB
Kemeriahan Perayaan Cap Go Meh Jatinegara
Atraksi liong saat perayaan Cap Go Meh Tahun Baru Imlek 2571 di Jatinegara, Jakarta, Minggu (9/2/2020). Meski hujan, perayaan Cap Go Meh berlangsung meriah dengan atraksi barongsai dan liong serta arakan dewa-dewa (rupang), mengelilingi kawasan Jatinegara. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bandung - Setelah perayaan Tahun Baru Imlek masih ada satu lagi perayaan yang cukup dinantikan oleh masyarakat Tionghoa yaitu “Cap Go Meh”. Perayaan tersebut biasanya digelar pada malam ke-15 dalam kalender China.

Adapun perayaan tersebut bertujuan untuk memanjatkan rasa syukur sekaligus mengusir kesialan di masa yang akan datang. Melansir dari beberapa sumber, istilah Cap Go Meh sendiri berasal dari bahasa Tio Ciu (dialek Hokkien).

Diketahui “Cap Go” mempunyai makna yang berarti lima belas dan “Meh” berarti malam. Jika diartikan secara keseluruhan maka “Cap Go Meh” berarti malam ke-15 yang merujuk pada malam kelima belas perayaan Tahun Baru Imlek.

Selain itu, tanggalnya menandai bulan purnama pertama sekaligus akhir dari Tahun Baru Imlek. Kemudian melansir dari China Highlights dalam bahasa Mandarin perayaan ini dikenal dengan nama yang berbeda yaitu “yuan xiao jie” atau “shang yuan jie”.

Nama tersebut cukup populer dan jika diterjemahkan Yuan xiao jie berarti sebagai Festival Lentera atau Lantern Festival. Sementara itu, bagi sebagian masyarakat Cap Go Meh menjadi tanda penutupan rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek.

Setiap tahunnya acara tersebut bisa digelar dengan berbagai kegiatan meriah seperti di antaranya festival lampion, pertunjukan barongsai, hingga menyantap hidangan khas nikmat bersama keluarga.

Kapan Cap Go Meh 2025?

Perayaan Cap Go Meh di Kawasan SCBD
Festival Cap Go Meh tersebut digelar sebagai puncak perayaan Tahun Baru Imlek Naga Kayu 2575. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Perayaan Cap Go Meh diperingati pada hari ke-15 setelah perayaan Tahun Baru Imlek atau di hari ke-15 bulan pertama dalam kalender Lunar. Perayaan ini juga biasanya dirayakan pada rentang tanggal 3 Februari hingga 6 Maret sesuai kalender Masehi.

Adapun jika melihat perhitungan tersebut maka kegiatan Cap Go Meh akan berlangsung pada Rabu, 12 Februari 2025. Sebagai informasi, perayaan ini biasanya terjadi ketika bulan Purnama pertama yang menandai awal tahun.

Kegiatan Cap Go Meh bisa berbagai macam seperti misalnya di Indonesia dimeriahkan dengan sejumlah atraksi seni dan budaya seperti penampilan barongsai, makan malam tradisional, hingga kegiatan festival lampion.

Kemudian Cap Go Meh dimeriahkan dengan banyaknya lampion merah bergelantungan di udara dan menjadi kegiatan utama dalam perayaan tersebut. Menyalakan lampion bagi umat Tionghoa memiliki makna seperti wujud permohonan hingga pengharapan.

Sejarah Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh di Kawasan SCBD
Cap Go Meh diselenggarakan pada hari ke-15 pada bulan pertama penanggalan China. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, perayaan Cap Go Meh sudah ada sejak 2000 tahun silam. Kemudian asal mulanya berasal dari dua kisah yang cukup populer di antara masyarakat.

Pada kisah atau versi pertama, kemunculan Cap Go Meh berawal dari masa Dinasti Han. Diketahui kala itu kekuasaan berada di tangan Kaisar Ming dan suatu hari ia mendapat kabar bahwa biksu sengaja menyalakan lentera di hari ke-15 kalender China.

Kegiatan tersebut dilakukan semata-mata untuk menghormat Sang Buddha dan akhirnya Kaisar Ming memerintahkan seluruh kuil, rumah, hingga istana turut ikut menyalakan lentera di malam tersebut.

Diketahui ritualnya dilakukan khusus oleh para penganut agama Buddha namun seiring berjalannya waktu kegiatan tersebut diadopsi menjadi festival untuk sebagian besar etnis Tionghoa.

Kisah Berikutnya

Warisan Budaya Indonesia Foundation (WBI Foundation) menyelenggarakan Cap Go Meh pada hari ini, Jumat (23/2/2024) sebagai ungkapan kebahagiaan dan kebanggaan akan keragaman budaya.
Warisan Budaya Indonesia Foundation (WBI Foundation) menyelenggarakan Cap Go Meh pada hari ini, Jumat (23/2/2024) sebagai ungkapan kebahagiaan dan kebanggaan akan keragaman budaya. (Ist)... Selengkapnya

Adapun melalui kisah atau versi kedua diceritakan bahwa Cap Go Meh dicetuskan bukan karena para biksu zaman Dinasti Han melainkan sebuah siasat untuk mengelabui Yu Huang Da Di atau Kaisar Giok.

Melalui ceritanya dikisahkan bahwa burung bangau ada pula yang mengatakan angsa milik Kaisar Giok mati terbunuh oleh penduduk desa. Alhasil, sang penguasa surga dan alam semesta pun murka dan berencana untuk membakar seisi desa.

Namun, rencananya digagalkan oleh seorang laki-laki yang bijak karena menyuruh penduduk desa menyalakan dan menggantung lentera merah. Caranya ternyata berhasil mengelabui Kaisar Giok karena cahaya tersebut tampak seperti api yang membara.

Akhirnya Kaisar Giok mengurungkan niat membakar seisi desa karena mengira desa telah dilalap api. Kemudian sejak itu, para masyarakat Tionghoa rutin menyalakan lentera setiap hari ke-15 di bulan pertama Kalender China.

Diketahui, kebiasaannya menjadi sebuah lestari sekaligus rasa syukur dan memperingati peristiwa selamatnya para penduduk desa dari amarah Kaisar Giok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya