Polisi Ungkap Identitas Jasad Wanita Tanpa Busana di Pantai Pulau Komodo

Pengungkapan identitas jasad tersebut berdasarkan hasil identifikasi oleh Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Satreskrim Polres Manggarai Barat

oleh Ola Keda diperbarui 13 Feb 2025, 02:30 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 02:30 WIB
[Bintang] Ada Nama 'Mayang Farah' pada Jasad Wanita dalam Kardus
ilustrasi wanita meninggal dunia | via: kaskus.co.id... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Polres Manggarai Barat akhirnya berhasil mengindetifikasi jasad wanita yang ditemukan tanpa busana di Perairan Long Beach, Pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) pada Kamis 6 Februari 2025.

Hasil identifikasi menunjukkan bahwa korban adalah Juliani (32), warga Sangia, Kelurahan Sangia, Kecamatan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pencocokan semua data, termasuk sidik jari pada e-KTP, menunjukkan kecocokan dengan identitas Juliani.

"Kurang dari 24 jam, kami berhasil mengungkap identitas jenazah yang ditemukan nelayan di Perairan Long Beach, Pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo,” kata Kasat Reskrim Polres Mabar, AKP Lufthi Darmawan Aditya.

Ia menjelaskan pengungkapan identitas jasad tersebut berdasarkan hasil identifikasi oleh Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Satreskrim Polres Manggarai Barat.

"Proses identifikasi dimulai dengan melakukan pemotretan terhadap jasad dari empat arah berbeda, maupun close up, kemudian perekaman terhadap sidik jari. Hasilnya, identitas jasad terapung itu dapat diungkap," ungkapnya.

"Proses pengungkapan terbilang cukup sulit, karena kondisi jenazah sudah mulai membusuk. Namun, setelah dilakukan pencocokan hasil pencarian sidik jari dengan menggunakan metode asam cuka akhirnya terungkap identitas dari jasad tersebut,” tambahnya.

Ia menambahkan metode asam cuka ini untuk menimbulkan kembali garis papiler pada jari yang kulit luarnya sudah terkelupas dan mulai pembusukan.

“Dari sepuluh jari tangan bagian kiri dan kanan, hanya jempol tangan kiri saja yang timbul garis papiler sedangkan jari tangan lainnya tidak timbul garis tersebut,” tandasnya.

 

 

Bukan Wisatawan

Setelah terungkapnya identitas korban, polisi segera menghubungi pihak keluarga untuk memastikan lebih lanjut.

"Keluarga korban sudah memastikan bahwa jenazah tersebut merupakan kerabat mereka," ungkap AKP Lufthi.

Ia menduga jasad Juliani terbawa arus akibat banjir bandang yang melanda Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi, Bima, NTB, pada Minggu (2/2/2025) lalu.

"Jenazah ini diduga salah satu korban dari bencana banjir bandang di Bima yang hanyut hingga ke perairan Manggarai Barat," ucapnya.

Saat ini, jasad Juliani dititipkan di RSUD Komodo Labuan Bajo dan rencananya, jenazah akan dibawa ke Bima, NTB, untuk dimakamkan pihak keluarga.

Tak Ada Tanda Kekerasan

Hasil pemeriksaan medis sementara tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Dengan demikian, dugaan utama sementara adalah korban meninggal akibat bencana alam," jelasnya.

Penemuan ini mengakhiri spekulasi yang beredar sebelumnya, di mana banyak yang menduga bahwa korban adalah wisatawan yang mengalami kecelakaan di kawasan wisata Long Pink Beach.

Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem dan bencana alam yang dapat membahayakan keselamatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya