Liputan6.com, Manado - Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir ini membuat pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan. Warga Sulut diminta untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi.
"BMKG mengeluarkan imbauan kewaspadaan cuaca ekstrem serta potensi bencana hidrometeorologi hingga 16 Februari 2025," ungkap Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Dhira Utama pada, Rabu (12/2/2025).
Advertisement
Berdasarkan analisa kondisi dinamika atmosfer, BMKG memantau berbagai fenomena atmosfer yang mempengaruhi cuaca di wilayah Sulut, antara lain anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan anomali negatif.
Advertisement
Berikutnya, spasial Madden Julian Oscillation (MJO) dan Equatorial Rossby yang bergerak melewati wilayah Sulut turut memperkuat peningkatan aktivitas konvektif.
“Terbentuknya pola belokan angin (shearline), kondisi lokal akibat labilitas atmosfer dalam kondisi labil dan kelembaban udara yang tinggi hingga lapisan atas mendukung pertumbuhan awan-awan hujan semakin intensif,” papar dia.
Dia mengatakan, kombinasi dari fenomena-fenomena tersebut membentuk kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan dengan intensitas sedang-lebat dalam durasi yang lama disertai kilat/petir dan angin kencang.
Wilayah-wilayah yang diperkirakan terdampak adalah Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Kondisi yang sama juga terjadi di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan hingga beberapa hari ke depan.
"Kami mengimbau masyarakat dan pemerintah di Sulawesi Utara agar tetap waspada terhadap hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang," tuturnya.
Dia mengatakan, imbauan itu sebagai tindakan antisipasi bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, serta menghindari aktivitas, terutama di wilayah rawan bencana.
“Pemerintah daerah maupun masyarakat diharapkan terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca dari BMKG Sam Ratulangi Manado,” ujarnya memungkasi.
Baca Juga