Imlek Nasional 2025 di Manado: Perilaku Lurus Pemimpin, Akan Meluruskan Hati Seluruh Rakyat

Terkait makna perayaan Imlek, menurutnya, Imlek itu tahun baru, tentunya bagaimana hidup manusia dengan sendirinya dari tahun berjalan bisa menjalankan 5 kebajikan.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 29 Jan 2025, 15:29 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2025, 15:28 WIB
Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Kota Manado Heintje Wenny Lintong saat diwawancarai di Klenteng Kong Zi Miao pada, Selasa (28/1/2025).
Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Kota Manado Heintje Wenny Lintong saat diwawancarai di Klenteng Kong Zi Miao pada, Selasa (28/1/2025).... Selengkapnya

Liputan6.com, Manado - Perayaan Imlek Nasional Tahun 2025 akan digelar di Manado, Sulut, pada, 9 Februari 2025 mendatang. Hal ini disampaikan Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Kota Manado Heintje Wenny Lintong.

“Imlek Nasional yang akan dilaksanakan di Manado 9 Februari 2025,” ujar Heintje Wenny Lintong kepada wartawan di sela-sela perayaan Imlek di Klenteng Kong Zi Miao, Kota Manado,  pada, Selasa (28/1/2025) malam.

Dia mengatakan, awalnya Imlek Nasional itu hanya akan diadakan di Manado, namun karena satu dan lain hal maka akan digelar di dua tempat yakni di Jakarta dan Manado. Untuk di Manado, akan digelar di Hotel Sutan Raja Maumbi.

“Jadi diadakan di Jakarta dan Manado, direlay secara virtual,” tuturnya.

Dia mengatakan, tema Imlek Nasional tahun 2025 adalah “Perilaku Lurus Pemimpin, Akan Meluruskan Hati Seluruh Rakyat”.

“Semoga Indonesia semakin maju adil, makmur dan sejahtera, semoga segala persoalan dapat teratasi,” tuturnya.

Terkait makna perayaan Imlek, menurutnya, Imlek itu tahun baru, tentunya bagaimana hidup manusia dengan sendirinya dari tahun berjalan bisa menjalankan 5 kebajikan.

“Cinta kasih, kebenaran, susila, bijaksana dan dapat dipercaya dalam kehidupan,” tuturnya.

Dia mengatakan, apapun yang namanya baharu, manusia harus selalu memperbaharui watak sejati. Watak sejati yang diembankan di kehidupan yang merupakan firman Tuhan itu selalu harus berbuat baik.

“Cinta kasih itu adalah bagaimana sesama manusia saling mengasihi, mengasihi alam sekitar, dan patuh pada hukum Tuhan. Penting untuk membina diri, itulah pokok,” papar Heintje Wenny Lintong yang juga Ketua Panitia Perayaan Imlek Nasional tahun 2576 di Manado.

Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 digelar dengan meriah di kawasan Pencinan Kota Manado, Sulut, Selasa (28/1/2025).

Ribuan warga dari berbagai latar belakang agama, dan etnis, memadati kompleks yang terdiri dari tiga klenteng tersebut yakni Kwan Kong, Ban Hing Kiong, dan Kong Zi Miao di Kecamatan Wenang tersebut. 

Sejak pukul 20.00 Wita, warga Kota Manado dan sekitarnya sudah memadati kawasan tersebut. Sementara umat Konghucu masih menjalankan ibadah yang diisi dengan khotbah, dan nyanyian-nyanyian.

Sementara suasana semakin ramai dan dipadati pengunjung, umat Konghucu kembali menjalankan sembahyang pada pukul 23.00 Wita.

“Ini kita sembahyang kepada Tuhan, nabi dan malaikat-malaikat. Sembahyang bersama pakai dupa, sembahyang yang diikuti umat semua,” ungkap Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Sulut, Ws Pon Riano Baggy.

Setelah sembahyang, atraksi barongsai dimulai. Sedangkan kembang api dan petasan mulai saling bersahut-sahutan di langit Manado. Ribuan warga yang tak ingin kehilangan momentum ini, mulai mengabadikan semarak perayaan Imlek tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya