Jaran Kepang Indonesia Masuk Lima Besar Festival Saju Sapporo 2025

Tim seniman Indonesia mengangkat tari Jaran Kepang sebagai tema utama pahatan salju mereka. Tarian ini juga biasa disebut Jathilan oleh masyarakat tertentu.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 21 Feb 2025, 07:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2025, 07:00 WIB
Tarian Kuda Lumping Meriahkan HUT ke-74 RI di Istana Merdeka
Ratusan Penari menyuguhkan pementasan tarian kuda lumping selama HUT ke-74 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019). Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa yang menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. (Liputan6.com/Lizsa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kesenian tradisional Jawa kembali mengukir prestasi di kancah internasional melalui media yang tidak biasa, pahatan salju. Indonesia berhasil meraih peringkat kelima dalam Kontes Patung Salju Internasional ke-49 di Sapporo Snow Festival 2025 atau Festival Salju Sapporo 2025 dengan karya yang menampilkan keindahan tari Jarang Kepang.

Mengutip dari berbagai sumber, pencapaian ini menandai partisipasi ke-33 Indonesia dalam ajang bergengsi tersebut, yang diselenggarakan di Taman Odori pada 4-11 Februari 2025. Keikutsertaan Indonesia dalam festival ini telah menjadi tradisi untuk memperkenalkan kekayaan budaya nusantara kepada dunia internasional.

Tim seniman Indonesia mengangkat tari Jaran Kepang sebagai tema utama pahatan salju mereka. Tarian ini juga biasa disebut Jathilan oleh masyarakat tertentu.

Kesenian rakyat yang berasal dari Jawa ini menampilkan penari yang menunggangi kuda tiruan dari anyaman bambu. Hal ini menggambarkan kisah perjuangan dan kepahlawanan dalam tradisi Jawa.

Dalam kompetisi yang diikuti sembilan negara ini, Mongolia berhasil meraih posisi pertama. Lalu Thailand di posisi kedua.

Peringkat tiga diduduki oleh Lithuania. Terakhir tetangga kita, Singapura menempati posisi keempat tepat di atas Indonesia.

Peserta lainnya termasuk Daejeon dari Korea Selatan, Hawaii, Poland, dan Portland dari Amerika Serikat. Prestasi Indonesia dalam festival ini merupakan konsistensi dalam memperkenalkan warisan budaya Nusantara.

Pada tahun 2023, Indonesia berhasil meraih posisi runner-up dengan karya bertema pelestarian orangutan. Mengingat orang utan adalah salah satu spesies endemik Indonesia yang terancam punah.

Sapporo Snow Festival telah menjadi perhatian dunia sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1950. Festival ini tidak hanya menjadi arena kompetisi, tetapi juga wadah diplomasi budaya yang mempertemukan berbagai tradisi dari seluruh dunia melalui medium salju.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya