Atasi Sampah di Pantai dan Laut, 17 Perguruan Tinggi se-Indonesia Ikuti Laboratorium Psikologi Maritim

TNI AL melalui Dinas Psikologi TNI AL akan melakukan program Laboratorium Psikologi Maritim dengan menggandeng 17 perguruan tinggi se-Indonesia guna mengatasi sampah di pantai dan laut.

oleh Yanuar H Diperbarui 23 Feb 2025, 19:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2025, 19:00 WIB
Mengapa Pantai Parangtritis Jadi Lokasi Peluncuran Gerakan Wisata Bersih Kemenpar?
Aksi bersih-bersih sampah di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenpar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta Laboratorium Psikologi Maritim menjadi program dari TNI AL untuk mengatasi masalah sampah di pantai maupun di laut bersama dengan 17 perguruan tinggi. Kepala Dinas Psikologi TNI Angkatan Laut, Laksma TNI Wisnu Agung Priyambodo usai menemui Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pihaknya meminta nasihat dan izin agar program tersebut dapat berjalan lancar.

“Kami hari ini bertemu Sri Sultan untuk menyampaikan bahwa kami punya program Laboratorium Psikologi Maritim. Program ini untuk merekayasa perilaku cinta laut untuk ketahanan nasional laut dan ketahanan pangan dari laut,” ungkap Kadispsial di Gedhong Gadri, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (18/2/2025).

Wisnu mengatakan bahwa, TNI AL mengingatkan semua pihak jika Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Sehingga perlu memupuk kecintaan atas laut tidak hanya masyarakat pesisir tapi di luar itu agar dapat menjaga kebersihan dan melestarikan laut. Sebab, sekitar 20%-37% sampah di laut justru berasal dari hulu. “Kalau kita cinta tentu kita akan mempertahankan apa yang kita cintai dan merawatnya. Sehingga dengan program ini nantinya yang paling gampang kita lihat adalah perubahan perilaku membuang sampah pada masyarakat kita,” paparnya dalam mengatasi sampah di pantai dan laut.

Wisnu menjelaskan bahwa 17 perguruan tinggi yang terlibat dalam program ini adalah UGM, Undip, Unair, dan UB. Menurutnya dengan perhatian Sri Sultan bidang kemaritiman maka ia merasa perlu meminta masukan. Ia pun mendapatkan masukan dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X agar budaya menjadi titik berat dan dasar pelaksanaan program Laboratorium Psikologi Maritim ini. 

“Yang paling dititikberatkan oleh Sri Sultan adalah masalah budaya. Budaya menjadi dasar untuk melangkah lagi supaya kita kembali kepada laut, karena laut itu memang masa depan kita. Laut menjadi sumber daya yang sangat besar untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Beliau pun berpesan untuk kami laksanakan program ini dengan semangat,” pungkasnya.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya