Liputan6.com, Bandung - Bulan Ramadan merupakan bulan yang memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada bulan ini, umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Puasa Ramadan tidak hanya menahan diri dari makan dan minum tetapi juga dari segala hal yang dapat membatalkan puasa. Misalnya perkataan buruk, marah dan perbuatan yang tidak baik.
Advertisement
Baca Juga
Ramadan menjadi bulan yang penuh berkah di mana setiap amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Kemudian menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan termasuk dalam rukun Islam yang wajib dijalankan oleh setiap Muslim.
Advertisement
Pada bulan ini, pintu rahmat dan ampunan dibuka lebar sehingga memberikan banyak kesempatan untuk mendapatkan pahala berlipat ganda melalui berbagai amalan ibadah seperti salat tarawih, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah.
Selain ibadah, bulan Ramadan juga menjadi momen kebersamaan bagi keluarga dan masyarakat Muslim. Tradisi sahur dan berbuka puasa bersama menjadi momen yang bisa mempererat hubungan.
Banyak umat Muslim memanfaatkan Ramadan untuk lebih banyak melakukan kebaikan seperti memberikan makanan berbuka bagi orang yang membutuhkan dan meningkatkan kepedulian sosial.
Menjalankan ibadah puasa juga mempunyai dampak yang positif tidak hanya untuk keimanan tetapi juga kesehatan tubuh. Melalui beberapa penelitian bahkan disebutkan adanya manfaat-manfaat baik menjalankan puasa bagi tubuh.
Manfaat Puasa untuk Kesehatan
Melansir dari beberapa sumber, disebutkan bahwa menjalani ibadah puasa mempunyai banyak manfaat baik untuk kesehatan tubuh berikut ini di antaranya:
1. Meredakan GERD
Ibadah puasa bisa membantu untuk meredakan penyakit asam lambung atau GERD karena ketika berpuasa tubuh melatih regulasi asam lambung. Melansir dari penelitian Radhiyatam Mardhiyah dari jurnal Acta medica Indonesiana tahun 2016 terdapat hasil manfaat puasa.
Melalui penelitian keluhan GERD terasa lebih ringan pada pasien yang menjalani puasa Ramadan dibandingkan yang tidak berpuasa. Kemudian melalui penelitiannya terdapat perbedaan median skor GERD-Q yang signifikan di antara pasien yang berpuasa dan tidak.
Sementara itu, melalui penelitian Serda Tibi dkk, yang diterbitkan oleh jurnal Cureus pada 2013 dijelaskan bahwa GERD umumnya memiliki risiko dan faktor yang memperberat seperti obesitas, usia tua, penggunaan analgesik, merokok, konsumsi alkohol, dan lain-lain.
Namun, ketika puasa dianggap menjadi diet dan selama bulan Ramadan perilaku tersebut dapat diubah menjadi lebih baik sehingga mungkin untuk dikurangi selama Ramadan.
2. Mendukung Regenerasi Sel
Peraih nobel kesehatan 2016, Yoshinori Ohsumi menuturkan bahwa menahan lapar seperti puasa berdampak pada mekanisme daur ulang sel yang membantu proses penuaan dan berdampak positif pada pembaruan sel.
Dia menemukan mekanisme autofagi yang berarti “memakan dirinya sendiri” yaitu sebuah mekanisme daur ulang sel dengan memakan dirinya sendiri sebagai proses metabolisme yang terjadi pada kondisi lapar.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa puasa selama 12 jam dapat memicu autofagi dan dianggap sebagai salah satu alasan mengapa puasa dikaitkan dengan umur panjang dan banyak penelitian menghubungkan puasa dengan peningkatan kontrol darah, dan lain-lain.
Advertisement
Berikutnya
3. Mendukung Usus Terawat
Puasa mempunyai dampak baik untuk pertumbuhan mikrobioma atau mikroba baik dalam usus. Melalui penelitian Sue Grenham dkk dari jurnal Frontiers in physiology pada 2011 dijelaskan bahwa mikrobioma usus mempunyai tiga fungsi utama.
Tiga fungsi tersebut di antaranya bagian struktur usus, proteksi usus, dan metabolisme usus. Adapun mikrobioma usus mempunyai peran penting dalam proses penyerapan nutrisi dan mineral, sintesis berbagai enzim, vitamin, dan lain-lain.
4. Mendukung Kesadaran Pola Makan
Mengutip dari Universitas Muhammadiyah Surakarta menjalani ibadah puasa dapat membantu untuk memberikan kesadaran terhadap pola makan. Pasalnya puasa memiliki jadwal sahur dan buka puasa yang teratur.
Melalui jadwal tersebut mendukung terbentuknya pola makan yang teratur terutama jika dilakukan dengan memilih makanan yang sehat serta aman untuk dikonsumsi pada masa bulan puasa.
Selanjutnya
5. Meningkatkan Energi
Menjalankan ibadah puasa bisa membantu dalam meningkatkan energi pada tubuh meskipun awalnya cukup terasa berat karena tubuh harus beradaptasi. Tetapi berdasarkan sejumlah laporan peningkatan energi justru bisa hadir karena tubuh mulai menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energinya.
6. Mengontrol Gula Darah
Ibadah puasa juga dapat membantu untuk mengontrol gula darah karena membuat tubuh mengalami peningkatan sensitivitas insulin. Sebagai informasi, insulin adalah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat.
Selain itu, insulin menjadi salah satu yang membantu dalam mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
7. Meningkatkan Fungsi Otak
Melalui sejumlah penelitian, ditemukan bahwa menjalani puasa bisa membantu untuk meningkatkan fungsi kognitif serta melindungi otak dari penyakit neurodegeneratif atau penurunan fungsi saraf secara progresif.
Advertisement
