Liputan6.com, Bandung - Badan Geologi Kementerian Enegri Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan tanggapan soal gempa bumi berkekuatan M5,3 pada kedalaman 10 km di perairan Utara Waingapu, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, pada koordinat 120,34 BT dan 9,34 LS, berjarak sekitar 36 Km TimurLaut Waingapu, Senin (24/2/2025) pukul 02:21:14 WIB.
Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, gempa dirasakan di beberapa daerah yaitu IV-III Modified Mercally Intensity (MMI) di Waingapu, III MMI di Ruteng dan Bajawa, II - III MMI di Labuan Bajo.
Advertisement
Baca Juga
"Belum ada informasi korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa bumi tersebut," jelas Wafid dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Rabu (26/2/2025).
Advertisement
Wafid mengatakan gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena meskipun pusat gempa bumi berada di dasar laut, namun kekuatan relatif kecil dan tidak menyebabkan deformasi kerak bumi yang bisa menimbulkan tsunami.
Wafid menjelaskan lokasi terdekat dengan pusat gempa bumi adalah di perairan sejauh 36 Km Timur Laut Waingapu. Morfologi Pulau Sumba sangat beragam, mulai dari pegunungan, dataran rendah, savana, hingga pantai dan formasi karst.
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami," kata Wafid.
Menurut data Badan Geologi daerah tersebut tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan sebagian besar tanah keras (kelas C) yang mendominasi di bagian morfologi perbukitan.
Data Badan Geologi memperlihatkan bahwa batuannya tersusun atas batuan sedimen kuarter yang membantang sepanjang Pulau Sumba dan sedimen tersiar yang sebagian besar membentang di wilayah Pulau Sumba, serta batuan Vulkanik Kuarter yang berada di bagian selatan.
"Batuan dasar di Sumba terdiri dari batuan metamorf dan sedimen yang relatif stabil, tetapi struktur geologi yang kompleks, seperti patahan dan lipatan, dapat memengaruhi intensitas guncangan gempa," sebut Wafid.
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanismenya, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar dasar laut di daerah tersebut.
Wafid menegaskan kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
Selain tercatat oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dua stasiun negara lain juga mencatat hal serupa.
Menurut informasi dari The United States Geological Survey (USGS) di Amerika Serikat, pusat gempa berada pada koordinat 120.279 BT dan 9.417 LS dengan magnitudo (M4,9) pada kedalaman 46,5 km.
Sementara dari data GeoForschungsZentrum (GFZ) di Jerman, menunjukan bahwa pusat gempa berada pada koordinat 120.40 BT dan 9.43 LS, dengan magnitudo (M5.0) pada kedalaman 10 km.
Antisipasi Gempa Bumi
Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:
Sebelum Terjadi Gempa:
- Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumahdapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Patikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi
- Untuk barang yang mudah terbakar, baiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Advertisement
Saat Terjadi Gempa
Saat Terjadi Gempa:
- Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa
Setelah Terjadi Gempa:
- Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.
- Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.
- Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
