Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia mengharapkan kehadiran otoritas jasa keuangan (OJK) dapat memberikan perlindungan para pelaku pasar modal nasional.
Sekretaris Jendral Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia, Haryajid Ramelan mengatakan, transaksi perdagangan saham di pasar modal semakin tinggi. Tingginya transaksi di pasar modal, kata dia juga menjadi celah untuk pelaku pasar modal melakukan tindakan nakal.
"Investor juga ada yang nakal. Selama muncul kasus-kasus kejahatan memanfaatkan celah," kata dia di Jakarta, Sabtu (3/5/2014).
Sementara dengan adanya OJK, ia juga berharap lembaga tersebut akan menjadi jembatan untuk meningkatkan investor pasar modal. Lebih lanjut ia mengatakan, pelaku pasar modal akan kewalahan jika melakukan hal tersebut sendirian.
"Kalau tidak ada jembatan dan hanya berjuang sendiri akan terganggu. Khususnya pelaku pasar modal karena berjuang, mencari dan menambah jumlah investor ini akan kewalahan," imbuh dia.
Maka dari itu ia meminta OJK bersinergi dengan pelaku pasar modal untuk melakukan sosialisasi dan edukasi bersama-sama agar masyarakat tertarik masuk ke pasar modal.
"Kendala kita kan insfratruktur. Ini akan menjadi satu keterkaitan untuk edukasi dan promo pasar modal karena akan bersama-sama. Cost bersama-sama akan lebih kecil," kata Haryajid.
Tak hanya itu, menurut Haryajid, OJK juga mampu menjaga kestabilan ekonomi. Hal ini dikarenakan dengan adanya pengawas, sehingga hal-hal yang tidak inginkan dapat dihindari.
"Ini akan menimbulkan tantangan sendiri, pasti ada case, pasar modal terbuka untuk MEA 2015. Dan sejauh apa peran OJK ke depannya ini kita jaga bareng-bareng tidak cuma di pasar modal sendiri tapi growth juga,"tukasnya.
Sinergi OJK dan Pelaku Pasar Dibutuhkan untuk Tambah Investor
Kehadiran OJK diharapkan dapat memberi perlindungan bagi pelaku pasar modal Indonesia mengingat transaksi perdagangan saham semakin tinggi.
diperbarui 04 Mei 2014, 10:45 WIBDiterbitkan 04 Mei 2014, 10:45 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Saat Mbah Kholil Bangkalan Dituduh Memalsukan Uang karena Sering Berangkatkan Haji
Sederet Benda Milik Keraton Yogyakarta yang Dijarah Inggris pada 1812
Program Tampan, Targetkan 258 Ribu Ton Beras Dengan Polda Tumpang Sari di Kebun Sawit
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 1 Desember 2024
Istana: Uji Coba Makan Bergizi Gratis Rp 10 Ribu per Porsi Sudah Berjalan Hampir Setahun
Momen Bos Kripto Makan 1 Buah Pisang Seharga Rp98,2 miliar
5 Film Tema Matematika yang Penuh Teka-teki
Waktu Sholat Tahajud Terbaik Bukan Jam 3 Pagi, Bisa Meraih Kedudukan Tinggi Kata UAH
Peringatan Keras Polda Riau terhadap Kepala Daerah Terpilih, Apa Itu?
Ma'ruf Amin Sebut Kiai yang Tidak Peduli Politik, Warna Keagamaannya Sudah Hilang
Cara Sederhana untuk Ikut Berpartisispasi dalam Hari AIDS Sedunia
Mantan Menlu RI Marty Natalegawa Sorot Peran Penting Diplomasi Profesional Hadapi Tantangan Global