Wall Street Cetak Rekor Usai ECB Pangkas Suku Bunga

Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga deposito menjadi minus 0,1%.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 06 Jun 2014, 05:09 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2014, 05:09 WIB
Wall Street
(Foto: Forbes)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) mencetak rekor tertinggi pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk memangkas suku bunga ke level terendah.

Stimulus yang dikucurkan ECB telah mendorong optimisme ekonomi dunia sebelum dirilisnya laporan tenaga kerja Amerika Serikat (AS) pada Jumat ini.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (6/6/2014), indeks S&P 500 tercatat naik 0,7% menjadi 1.940,46. Begitupun, Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 98,58 poin, atau 0,6% menjadi 16.836,11. Kedua indeks tersebut mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Sementara indeks Russel 2000 yang memuat saham-saham lapis dua naik 2%. Sekitar Sekitar 5,9 miliar saham berpindah tangan di bursa AS hari ini, 5,8% di bawah rata-rata tiga bulan.

Saham Twitter Inc. dan Amazon.com Inc. melonjak lebih dari 3% setelah Hedge Fund Manager David Tepper mengungkapkan keyakinan baru dalam ekuitas AS. Sementara itu, harga saham Ciena Corp melonjak 18% merespons mencetak laba mengalahkan estimasi analis.

Presiden ECB Mario Draghi memutuskan untuk mengurangi suku bunga deposito menjadi minus 0,1% dari nol. ECB menjadi bank sentral pertama di dunia yang menggunakan suku bunga negatif.

"Tindakan yang diambil Draghi sangat baik dan di luar prediksi pasar," kata Fund Manager di Stifel Nicolaus & Co, Chad Morganlander.

Selain pemotongan suku bunga Uni Eropa, ECB juga meluncurkan paket kebijakan likuiditas baru dalam upaya untuk mendorong perbankan agar mau menyalurkan kredit ke usaha kecil menengah. Pengumuman ini telah menyeret euro ke zona terendah dalam empat bulan. (Ndw)

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya