Liputan6.com, Jakarta - PT Intiland Development Tbk (DILD), perusahaan properti menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,8 triliun. Belanja modal tersebut berasal dari kas internal dan pinjaman dari perbankan.
Direktur Pengolahan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk, Archied Noto Pradono mengatakan, komposisi dana capex antara lain 70 persen sampai 75 persen dari kas internal. Sedangkan 25 persen hingga 30 persen menggunakan pinjaman bank. Lanjut dia, hingga Mei 2014 sudah terserap sebanyak 35 persen.
"Realisasi capex sampai Mei 2014 sebanyak 35 persen," kata dia usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Archied mengatakan, investasi tersebut akan dipergunakan perseroan untuk membiayai proyek perseroan dan penambahan lahan. Ia menambahkan, perseroan saat ini sedang menjalankan 25 proyek tersebar di Jakarta dan Surabaya.
Kata dia, dana tersebut juga dianggarkaan untuk empat proyek proyek superblok yaitu South Quarter di Jakarta, Aeroplis Tangerang, Praxis dan Graha Festival di Surabaya.
Selain itu, alokasi tersebut juga dianggarkan untuk memperbanyak cadangan lahan.
"Sebanyak 70 persen dana investasi itu akan dialokasikan untuk pengembangan proyek sementara sisanya dialokasikan untuk menambah cadangan lahan," kata Archied.
Sebagai informasi, cadangan lahan Intiland saat ini lebih dari 1.900 hektar. Adapun lahan tersebut berada di Jakarta, Tangerang, Banten, Surabaya dan beberapa di wilayah Jawa Timur.
Perseroan mencatatkan pendapatan usaha naik 8,1 persen menjadi Rp 452,59 miliar hingga kuartal I 2014. Laba bersih perseroan naik menjadi Rp 122,66 miliar selama tiga bulan pertama 2014. Perseroan mengantongi kas sekitar Rp 402,54 miliar pada 31 Maret 2014. (Amd/Ahm)