Daging Kambing vs Bebek: Mana yang Lebih Cepat Bikin Kolesterol Meroket?

Daging kambing dan bebek sama-sama lezat, tapi mana yang lebih cepat bikin kolesterol meroket? Simak perbandingan kandungan lemak dan risikonya bagi kesehatan sebelum memilih menu favorit Anda!

oleh Aditya Eka PrawiraBenedikta Desideria diperbarui 02 Feb 2025, 18:03 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2025, 18:03 WIB
Daging Bebek (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)
Daging kambing dan bebek memiliki kandungan lemak berbeda. Mana yang lebih berisiko meningkatkan kadar kolesterol? Temukan jawabannya dan pilihlah dengan bijak untuk kesehatan tubuh! (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Diskusi tentang konsumsi makanan yang mengandung kolesterol sepertinya tidak akan pernah berakhir. Salah satu topik yang sering dibahas adalah perbandingan antara daging kambing dan bebek.

Beberapa orang berpendapat bahwa mengonsumsi bebek dapat lebih cepat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Di sisi lain, ada yang merasakan bahwa daging kambing dapat menyebabkan rasa nyeri di area leher, yang sering kali dianggap sebagai indikasi bahwa kolesterol mereka meningkat.

Mengenai perbandingan antara daging kambing dan bebek, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah, Muhammad Pranandi menyatakan bahwa kedua jenis daging tersebut berpotensi meningkatkan kadar kolesterol. Hal ini terutama berlaku untuk daging kambing yang tergolong dalam kategori daging merah.

"Bukan cuma daging kambing dan bebek, semua red meat atau daging merah itu bisa meningkatkan kadar kolesterol termasuk sapi dan pork. Kambing dan bebek juga," ujar Nandi saat menjawab pertanyaan dari Health Liputan6.com dalam sebuah wawancara online pada Kamis, 30 Januari 2025.

Walaupun daging merah diolah dengan sedikit minyak atau santan, Pranandi tetap cenderung meningkatkan kolesterol lebih tinggi dibandingkan dengan daging putih.

"Mau diolah seperti apapun tapi kalau ya makan daging merah terus ya kolesterol akan naik juga," tambah Nandi.

Perlu dicatat bahwa daging merah mengandung lemak jenuh (lemak yang tidak baik) dalam jumlah yang lebih tinggi dan lemak tak jenuh (lemak yang baik) dalam jumlah yang lebih rendah dibandingkan dengan daging putih.

Lauk Apa Saja yang Boleh Dimakan oleh Penderita Kolesterol?

Daging Bebek (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)
Daging kambing dan bebek memiliki kandungan lemak berbeda. Mana yang lebih berisiko meningkatkan kadar kolesterol? Temukan jawabannya dan pilihlah dengan bijak untuk kesehatan tubuh! (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Pasien dengan kadar kolesterol tinggi sebaiknya memilih untuk mengonsumsi daging putih, seperti ayam dan ikan, daripada daging merah seperti kambing. Daging putih ini memiliki kandungan lemak tak jenuh yang lebih baik untuk kesehatan.

Lebih lanjut, Pranandi, mengatakan,"Yang dianjurkan itu daging ayam dan ikan, itu adalah sumber makanan yang lemak tak jenuh. Itu yang harus ditingkatkan dibanding makan daging kambing dan bebek ya."

Dengan memperhatikan jenis daging yang dikonsumsi, pasien dapat mengelola kadar kolesterol mereka dengan lebih efektif.

Bagaimana Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi Dengan Cepat?

Dokter spesialis penyakit dalam Muhammad Pranandi dari RSPI - Puri Indah bicara tentang kolesterol tinggi.
Dokter Muhammad Pranandi, spesialis penyakit dalam dari RSPI - Puri Indah, menjelaskan mengenai kolesterol tinggi.... Selengkapnya

Pasien dengan kadar kolesterol tinggi disarankan untuk lebih memilih sumber protein dari daging ayam dan ikan. Selain itu, mereka juga perlu menerapkan pola makan yang sehat, yang mencakup karbohidrat, sayuran, dan buah-buahan. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan jantung dan mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh.

Nandi mengingatkan bahwa bagi perokok aktif, berhenti merokok adalah langkah yang sangat penting,"Minimal 30 hari berhenti merokok sudah bisa membuat kadar kolesterol HDL meningkat."

HDL, atau high-density lipoprotein, dikenal sebagai kolesterol "baik" karena perannya dalam melindungi pembuluh darah dari penumpukan lemak atau plak.

Dengan mengadopsi kebiasaan sehat ini, pasien dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara signifikan.

Apakah Aktivitas Fisik Dapat Mengurangi Kolesterol?

Minggu Pertama Ramadan 2017, Kawasan CFD Sepi Pengunjung
Aktivitas fisik (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Pasien dengan masalah kolesterol sangat dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan teori olahraga, jenis yang disarankan adalah aerobik dengan intensitas sedang, yang sebaiknya dilakukan selama 30 menit setiap hari, sebanyak lima kali dalam seminggu, serta latihan penguatan otot dua kali seminggu.

"Prinsipnya olahraga yang moderate aerobik yang memacu denyut jantung diantaranya bersepeda, jalan cepat, berenang. Itu rutin dilakukan 30 menit setiap hari," saran Nandi.

Dengan melakukan aktivitas ini, diharapkan kesehatan jantung dapat terjaga dan kolesterol dapat terkontrol dengan baik.

Untuk individu yang mengalami kelebihan berat badan, disarankan untuk menurunkan berat badan sekitar 5-10 persen dalam kurun waktu 6-12 bulan. Dalam proses ini, konsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik sangat membantu untuk mendapatkan pola makan yang sesuai dan efektif. S

elain itu, jika berbagai perubahan gaya hidup telah dilakukan tetapi tidak menunjukkan hasil yang baik, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membantu mengontrol kadar kolesterol.

Nandi juga menekankan pentingnya kontinyunitas pasien kolesterol untuk kontrol secara rutin sehingga kolesterol terkontrol agar kesehatan tetap terjaga dan risiko penyakit dapat diminimalisir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya