Emiten Thailand Paling Perkasa di ASEAN

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida menuturkan, pihaknya terus meningkatkan kualitas penerapan tata kelola emiten.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Jun 2014, 21:42 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2014, 21:42 WIB
Ilustrasi OJK
Ilustrasi OJK (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - 529 perusahaan terbuka yang tercatat di bursa saham Asean membentuk kapitalisasi pasar saham mencapai lebih dari US$ 1 miliar. Dari jumlah perusahaan terbuka di ASEAN itu, perusahaan terbuka Thailand memperoleh hasil penilaian tertinggi.

Hal itu dirilis dari laporan forum regulator pasar modal se-ASEAN atau ASEAN Capital Market Forum (ACMF) pada akhir pekan lalu. Laporan itu berisi pemeringkatan dan penilaian tata kelola perusahaan-perusahaan di negara ASEAN. Demikian mengutip dari keterangan yang diterbitkan, Rabu (25/6/2014).

Di tingkat ASEAN, perusahaan terbuka dari Thailand memperoleh hasil penilaian tertinggi, yang diikuti oleh Malaysia dan Singapura. Sementara itu, Indonesia mendapat peringkat kedua setelah Singapura, sebagai negara yang mengalami perbaikan terbesar atau signifikan dalam penilaian tata kelola perusahaan (corporate governance/CG ).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida menuturkan, penerapan corporate governance dengan standar terbaik menjadi salah satu faktor penentu bagi emiten dan perusahaan publik dalam menghadapi masyarakat ekonomo ASEAN 2015.

"OJK berupaya terus meningkatkan kualitas penerapan tata kelola emiten dan perusahaan publik melalui penyempurnaan regulasi yang berkelanjutan sebagaimana tertuang dalam corporate governance road map yang telah di launching OJK pada Februari 2014," ujar Nurhaida.

Ia menambahkan, penilaian CG ini akan terus dilakukan secara berkala dengan penambahan jumlah emiten. Hal ini dilakukan agar senantiasa diperoleh keberlanjutan dalam perbaikan governance di Indonesia.

Inisiatif ASEAN CG Scorecard dimulai pada 2011, dan diikuti oleh enam negara ASEAN yakni Malaysia, Singapura, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Vietnam.

Inisiatif ini ditujukan untuk meningkatkan standar CG dan pelaksanaannya pada perusahaan terbuka yang tercatat di bursa efek, serta meningkatkan daya jual internasional dari perusahaan terbuka ASEAN dengan praktik tata kelola baik.

"ASEAN CG Scorecard menjadi alat diagnistik yang penting dan bermanfaat dalam mengidentifikasi gap dan meningkatkan standar tata kelola di antara perusahaan terbuka di kawasan ASEAN," kata Nurhaida. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya