IHSG Bakal Terpuruk, Lirik Tujuh Saham Pilihan

Sentimen rilis data ekonomi global dan kekhawatiran terhadap kondisi politik dalam negeri masih pengaruhi laju IHSG.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Okt 2014, 07:20 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2014, 07:20 WIB
Ilustrasi ihsg
ilustrasi ihsg

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak ke zona merah menjelang akhir pekan. Sentimen global dan domestik akan mempengaruhi laju IHSG.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG bergerak melemah di kisaran level 4.962-5.034 pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Ada sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi laju IHSG.

"Kekhawatiran dari Bank Indonesia mengenai efektivitas pemerintahan baru dengan DPR turut memberikan sentimen terhadap indeks saham," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas, Jumat (3/10/2014).

Sementara itu, sentimen eksternal yang akan pengaruhi laju IHSG yaitu rilis data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan ke 286 ribu dan data factory orders AS yang akan turun lima persen dari sebelumnya 10,5 persen.

Sedangkan dari Eropa akan dirilis data ritel penjualan yang diperkirakan naik ke level 0,1 persen Month on Month (MoM) dibandingkan sebelumnya 0,4 persen MoM. Lalu dari China akan merilis data non manufacturing OMI yang diperkirakan naik 0,62 persen ke level 55,02 persen.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG sedang menguji support 4.989 setelah menembus level support kuat 5.002 seiring dana asing keluar cukup besar. Sementara itu, level resistance IHSG di kisaran 5.086.

"Kekuatan naik menjadi turun namun belum terlalu mengkhawatirkan dalam jangka pendek IHSG berada pada peralihan pola dari uptren ke arah sideway," ujar William.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, koreksi IHSG akibat efek regional melemah masih akan tertahan oleh katalis domestik positif seperti potensi bergabungnya partai Demokrat ke kubu Joko Widodo. "Selain itu kepastian kenaikan harga BBM bersubsidi pada November sebesar Rp 3.000 beri sentimen ke indeks saham," kata Yuganur.

Yuganur memprediksikan, IHSG akan berada di level support 5.035-4.980 dan resistance 5.126-5.195-5.251.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis 2 Oktober 2014, IHSG melemah 140,10 poin atau 2,73 persen menjadi 5.000,80. Indeks saham LQ45 turun 3,21 persen menjadi 842,85. Seluruh indeks saham acuan melemah pada Jumat pekan ini.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih empat saham untuk diperhatikan pelaku pasar. Empat saham itu antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT PP Tbk (PTPP).

William merekomendasikan saham-saham lapis pertama yaitu saham PTPP, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PTPP untuk diperhatikan pelaku pasar. Menurut Yuganur, pelaku pasar merekomendasikan saham PTPP di level pertama Rp 2.205, level kedua Rp 2.195, dan cut loss point Rp 2.165.

"Konsolidasi selama seminggu dalam pattern segitiga bendera untuk membuat kaki-kaki minor upward retracement baru di emiten konstruksi BUMN berbentuk solid untuk reli ke Rp 2.275-Rp 2.375," kata Yuganur. (Ahm/)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya