Kebijakan The Fed Pengaruhi IHSG, Awasi Delapan Saham Pilihan

Kebijakan hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) akan pengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Okt 2014, 07:20 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2014, 07:20 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Sejumlah sentimen global terutama kebijakan dari pengumuman FOMC bank sentral Amerika Serikat/The Federal Reserve mempengaruhi laju IHSG.

IHSG ditutup naik 72,75 poin (1,45 persen) ke level 5.074,05. Level tertinggi berada di kisaran 5.074,30 dan terendah 5.018,97 pada perdagangan saham Rabu 29 Oktober 2014.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG bergerak menguat di kisaran level 5.055-5.107 pada perdagangan saham Kamis (30/10/2014). Sentimen yang akan pengaruhi IHSG antara lain dari Amerika Serikat menantikan kebijakan pengumuman FOMC mengenai Quantative Easing (QE) dan suku bunga yang diperkirakan stagnan di level 0,25 persen.

"Sedangkan faktor internal yaitu rencana penaikan harga subsidi bahan bakar minyak (BBM)," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG telah membuat level low baru dalam perjalanannya sehingga membentuk pola uptren jangka pendek.

"Saat ini target resistance berada pada level 5.107 dan support 5.002. Level resistance itu titik tumpuan berikutnya yang wajib dilewati untuk mengkukuhkan pola uptren jangka pendek dari IHSG," kata William.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, IHSG kembali melanjutkan momentum positif dengan mengikuti gerak indeks saham Dow Jones yang sudah berada di level 17.000. Target resistance IHSG berada di level 5.080-5.126.

"Level IHSG akan berada di kisaran 5.020-4.975-4.840 untuk support dan resistance 5.080-5.126," kata Yuganur

Rekomendasi Saham

Yuganur merekomendasikan empat saham untuk diakumulasi pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Sedangkan William memilih saham PT PP London Sumatra Tbk (LSIP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Kalbe Farma Tbk untuk dicermati pelaku pasar pada Kamis pekan ini. Pihaknya melihat secara teknikal kontinuasi konsolidasi jangka pendek dalam pola medium term uptren saham Kalbe Farma untuk kesempatan akumulasi antisipasi break out ke level Rp 1.740.

Ia merekomendasikan, saham Kalbe Farma masuk di level pertama Rp 1.685, level kedua Rp 1.665, dan cut loss poin Rp 1.645. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya