Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan melanjutkan pelemahan menjelang akhir pekan ini. Data ekonomi Indonesia melambat pada kuartal III 2014 masih mempengaruhi laju IHSG.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah harapan memberikan sentimen negatif hingga akhir pekan ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat mencapai 5,01 persen pada kuartal III 2014.
Sementara itu,Bank Indonesia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,1 persen pada kuartal IV 2014. Menurut Satrio, pelaku pasar masih ragu terhadap target itu.
Advertisement
Oleh karena itu, Satrio menuturkan, pelaku pasar pun mengurangi saham-saham yang terkait pertumbuhan ekonomi seperti keuangan dan konstruksi. "Sentimen regional juga mempengaruhi gerak IHSG apalagi indeks saham Hang Seng yang tertekan," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (7/11/2014).
Ia memperkirakan, IHSG akan berada di kisaran 5.000-5.060 pada Jumat pekan ini. Untuk tren jangka pendek, IHSG akan berada di kisaran 4.750-4.950.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG bergerak melemah di kisaran 5.001-5.062. Sejumlah sentimen ekonomi global berdampak tidak langsung ke IHSG. Dari Amerika Serikat (AS) akan merlis data initial jobless claims yang diperkirakan ke 285 ribu dari sebelumnya 287 ribu.
Sedangkan dari Eropa menantikan pengumuman dari hasil pertemuan bank sentral Eropa dan akan dirilis data tingkat suku bunga acuan yang diperkirakan stagnan ke level 0,05 persen.
"Perlambatan ekonomi dalam negeri turut memberikan sentimen terhadap indeks," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.
Rekomendasi Saham
Satrio menilai, bila harga minyak dunia mengalami kenaikan maka ada sejumlah sektor saham yang dapat dilirik seperti sektor saham perkebunan dan batu bara. "Saham-saham yang dapat menjadi pilihan antara lain saham Astra Agro Lestari dan United Tractor," kata Satrio.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, saham-saham jadi pertimbangan seperti saham PT Nippon Indosari Tbk (ROTI), PT PP Tbk (PTPP), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Rekomendasi Teknikal
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) untuk jadi pertimbangan pasar. Yuganur merekomendasikan akumulasi moderat saham Pakuwon Jati pada saat koreksi terjadi untuk mengurangi keadaan jenuh beli harian pasca kenaikan selama seminggu yang terlalu tajam.
Ia menuturkan, masuk saham PWON di level pertama Rp 460, level kedua Rp 450, dan cut loss poin Rp 445.
"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 475," kata Yuganur. (Ahm/)