Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memutuskan calon direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018. Pengesahan direksi BEI periode tersebut akan dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada 25 Juni 2015.
Sejumlah pelaku pasar pun menaruh harapan terhadap direksi BEI baru yang terpilih. Direksi BEI baru tersebut dapat membawa pasar modal Indonesia menjadi lebih baik.
Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas Marciano Herman mengatakan, OJK telah melakukan yang terbaik untuk menyeleksi calon direksi BEI. Pihaknya pun siap bekerja sama dengan siapa pun yang akan ditunjuk OJK. Karena itu, Marciano mengharapkan, direksi BEI baru yang terpilih akan terus memperbaiki kualitas dan produktivitas baik infrastruktur maupun pelayananannya.
Advertisement
Sementara itu, Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, direksi BEI baru yang terpilih sebagian merupakan orang-orang yang sudah lama berkecimpung di pasar modal. Diharapkan direksi BEI tersebut dapat membuat terobosan-terobosan sehingga dapat menambah basis investor lokal.
"Sekarang hanya 400 ribu sub account dibandingkan 220 juta penduduk Indonesia. Harusnya minimal 10 persen masyarakat investasi di saham," kata Hans saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (16/6/2015).
Ia menambahkan, penambahan jumlah investor dapat mengurangi ketergantungan pada investor asing yang kepemilikannya sekarang 64 persen. Hans juga mengharapkan, direksi BEI dapat membuat aturan liquidity provider untuk emiten-emiten berkinerja baik yang tidak likuid. "Liquidity provider ini mekanisme market maker yang dibuat pihak ketiga atas dasar kontrak dengan emiten agar disediakan saham (menjual) ketika orang mau beli dan menjual ketika orang mau. Kalau bisa jaraknya kecil," kata Hans.
Sedangkan Direktur PT Evergreen Capital Rudi Utomo mengatakan, direksi BEI baru terpilih dapat memajukan pasar modal Indonesia. Direksi BEI diharapkan dapat meningkatkan transaksi harian saham dan jumlah emiten.
Sebelumnya Tito Sulistio, yang telah ditunjuk dari Direktur Utama BEI pernah mengatakan, pihaknya ingin memperkuat posisi broker dan merapikan pengawasan. Tak hanya itu, dia juga ingin meningkatkan nilai transaksi harian di pasar modal.
"Bagaimana caranya Rp 15,6 triliun per hari bisa dicapai dalam 3-5 tahun. Caranya memperkuat portofolio emiten, posisi broker dan pengawasan," tutur Tito.
Tito juga berupaya mendorong privatisasi perusahaan BUMN. Ia menuturkan, ada persepsi yang keliru mengingat privatisasi baru dilakukan ketika pasar dalam kondisi baik. "Tidak bisa lagi Menteri BUMN mengatakan saya go public kalau pasar bagus, dia harus berkata karena go public jadi pasar bagus," tandas dia.
Adapun nama-nama calon direksi BEI periode 2015-2018 itu antara lain:
1. Direktur Utama : Tito Sulistio
2. Direktur Pengawasan : Hamdi Hassyarbini
3. Direktur Keuangan : Chaeruddin Berlian
4. Direktur Informasi Teknologi : Sulistyo Budi
5. Direktur Pengembangan : Nicky Hogan
6. Direktur Penilaian Perusahaan : Samsul Hidayat
7. Direktur Perdagangan : Alpino Kianjaya