Dua Emiten Konstruksi BUMN Cetak Kinerja Positif

PT Adhi Karya Tbk dan PT Waskita Karya Tbk membukukan kenaikan kinerja pendapatan dan laba pada semester I 2015.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Agu 2015, 13:55 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2015, 13:55 WIB
Sektor Konstruksi Indonesia Berkembang Pesat
Sektor konstruksi memiliki peranan penting dalam perekonomian negara.

Liputan6.com, Jakarta - Dari empat emiten konstruksi BUMN yang mencatatkan saham di pasar modal Indonesia, baru tiga emiten yang telah menyampaikan rilis laporan keuangan semester I 2015. Kinerja emiten konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) cukup bervariasi sepanjang semester I 2015.

Tiga emiten konstruksi BUMN yang sudah melaporkan kinerjanya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan kinerja positif selama semester I 2015. Perseroan membukukan pendapatan naik 25,24 persen menjadi Rp 3,98 triliun. Kenaikan pendapatan mendorong laba bersih ke pemilik entitas induk naik 181,71 persen menjadi Rp 171,55 miliar pada semester I 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 60,74 miliar. Laba per saham perseroan naik menjadi 16,27 pada semester I 2015 dari periode semester I 2014 di kisaran 6,31.

Kinerja positif ini juga diikuti PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Akan tetapi, kinerja keuangan PT Adhi Karya Tbk hanya naik tipis. Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 3,21 triliun hingga semester I 2015, atau naik tipis 0,59 persen. Sementara itu, laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik sekitar 17,56 menjadi Rp 70,43 miliar pada semester I 2015. Melihat kinerja itu, laba per saham dasar naik menjadi 39,10 pada semester I 2015 dari periode sama tahun sebelumnya 33,26.

Perolehan kinerja PT Adhi Karya Tbk itu ditopang dari penjualan aset tetap menjadi Rp 128,57 juta pada semester I 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 22,66 juta. Pendapatan beban lainnya untung Rp 11,44 miliar hingga semester I 2015 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 19,30 miliar.

Di sisi lain, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) belum dapat mencatatkan kinerja baik di semester I 2015. PT Wijaya Karya Tbk membukukan laba bersih turun 29,06 persen menjadi Rp 200,49 miliar hingga semester I 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 382,6 miliar. Sedangkan pendapatan turun 18,35 persen menjadi Rp 4,77 triliun. Dengan kinerja itu, laba bersih per saham turun menjadi Rp 33,17 pada semester I 2015.

Pendorong Faktor Kinerja Emiten BUMN Konstruksi

Pendorong Faktor Kinerja Emiten BUMN Konstruksi

Dalam riset PT Henan Putihrai menyebutkan kenaikan laba bersih ini ditopang oleh peningkatan pendapatan sekitar 25,2 persen secara Year on Year (YoY), penurunan beban umum dan administasi sekitar 10,43 persen YoY, peningkatan pendapatan bunga menjadi Rp 29,79 miliar dan keuntungan selisih kurs yang signifikan mencapai Rp 10,06 miliar.

Sementara itu, Kepala Riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada menuturkan kinerja emiten konstruksi BUMN bervariasi ini tergantung dari perolehan kontrak baru hingga semester I 2105. Saat ini proyek pemerintah belum naik signifikan sehingga cukup mempengaruhi kinerja emiten konstruksi BUMN terutama perseroan yang sebagian besar kontraknya dari proyek pemerintah.

Karena itu, Reza menilai PT Waskita Karya Tbk masih mampu mencatatkan kinerja baik karena diversifikasi yang dilakukan perseroan di bisnis jalan tol.

"Investasi di jalan tol membantu kinerja PT Waskita Karya Tbk," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, kinerja emiten konstruksi ini juga bergantung dari proyek carry over tahun lalu. Bila banyak proyek yang dikerjakan sejak tahun lalu akan berdampak positif untuk kinerja emiten. Sementara itu, riset PT Henan Putihrai menyebutkan kalau program pembangunan infrastruktur yang sedang dijalankan oleh pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu katalis positif bagi PT Waskita Karya Tbk.

"Revisi kenaikan target belanja modal pada 2015 diharapkan akan mendorong pendapatan perseroan. Langkah perseroan mendiversifikasi bisnis jalan tol juga berpotensi meningkatkan order book serta keuntungan," tulis riset PT Henan Putihrai.

PT Henan Putihrai pun memberikan opini netral untuk PT Waskita Karya Tbk, dan menunggu waktu lebih depat untuk akumulasi saham PT Waskita Karya Tbk. Saat ini saham PT Waskita Karya Tbk diperdagangkan pada 32,94x price earning (PE), jauh di atas rata-rata industri sebesar 23,58 kali PE.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama Selasa pekan ini, saham PT Waskita Karya Tbk melemah tipis 0,28 persen ke level Rp 1.790.
Sementara itu, Reza menyarankan pelaku pasar mencermati saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT PP Tbk (PTPP). "Target harga saham PT Waskita Karya Tbk di Rp 1.850 dan PT PP Tbk di Rp 4.175," kata Reza. (Ahm/Ndw)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya