Liputan6.com, Jakarta - Kondisi pasar modal Indonesia kini baik. Hal itu tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berada di level 5000.
Menanggapi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pelemahan ini tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga banyak negara lain. Hal itu merupakan imbas dari pelemahan ekonomi global.
Baca Juga
"Kita tahu IHSG melemah tapi kita tahu nggak hanya di Indonesia. Dialami banyak negara baik maju maupun berkembang. Ini konsekuensi melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia," katanya, Jakarta, Senin (10/8/2015).
Advertisement
Sebab itu, Jokowi meminta hendaknya masyarakat tak perlu khawatir. Pasalnya, dengan pertumbuhan ekonomi yang sekarang Indonesia masih masuk lima besar di dunia.
"Penegasan ini perlu karena yang sering diangkat pertumbuhan ekonomi kita melemah. Iya. Pertumbuhan ekonomi kitamasih 5 besar di dunia. Jadi kalau ada yang pesimis menurut saya keliru. Kita harus tetap optimis. Negara lain ada yang turun sampai 1,5 persen -2 persen. Kita turun 0,3 persen saja sudah ramai," jelasnya.
Jokowi mengakui, belanja modal pemerintah masih minim. Akan tetapi, dia menegaskan akan melesat pada semester II, kemudian menggerakan pertumbuhan ekonomi. "Juni belanja modal baru 12 persen tapi mau dihabisin semester II sisanya yang 88 persen," tambahnya.
Jokowi menegaskan, kondisi pasar modal saat ini ialah imbas dari perekonomian global. "Kalau ada perlambatan ekonomi 0,3 persen ya karena dunia," tandas dia. (Amd/Nrm)